Pj Gubernur DKI Jakarta Tak Permasalahkan Jika Warga Konvoi Takbiran, yang Penting Tak Ganggu Keamanan dan Ketertiban
Heru Budi lanjut ditanya terkait fenomena konvoi yang kerap terjadi pada malam takbir. Heru Budi tak mempermasalahkan konvoi dengan tetap menjaga keselamatan.

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mempermasalahkan warga DKI Jakarta konvoi saat malam takbiran. Hal tersebut berbeda dengan ketentuan polisi yang bakal membubarkan konvoi takbiran.
Hal tersebut diungkapkan Heru Budi usai mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Rabu (19/4) kemarin. Mulanya Heru ditanya soal fenomena banyaknya konvoi saat Ramadan.
Heru Budi lanjut ditanya terkait fenomena konvoi yang kerap terjadi pada malam takbir. Heru Budi tak mempermasalahkan konvoi dengan tetap menjaga keselamatan.
BACA JUGA : Polresta Deli Serdang Larang Konvoi dan Coret Seragam Saat...
"Jaga keselamatan saja, yang aman, pakai helm, jaga kesehatan, jangan mengganggu keamanan dan ketertiban," kata Heru Budi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (19/4).
Dilansir dari detik.com, pernyataan Heru Budi tersebut berbeda dengan pernyataan Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya melarang masyarakat melakukan aksi konvoi atau arak-arakan saat malam takbiran mendatang. Polisi pun bakal membubarkan mereka yang ngotot melakukan konvoi.
"Pada saat malam takbiran, apalagi yang menggunakan mobil atau motor kita tidak bolehkan. Iya (bakal dibubarkan), kita hentikan kita peringatkan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Selasa (18/4).
Latif mengimbau masyarakat untuk merayakan momen tersebut di masjid tempat tinggal masing-masing. Konvoi di jalan, lanjut dia, bisa membahayakan dan mengganggu ketertiban masyarakat lain.
"Silakan untuk mereka bertakbir di tempat yang disediakan masing-masing, di masjid misalnya. Kalau mereka berjalan kaki di kampungnya ya itu disarankan, tapi kalau menggunakan sepeda motor itu tidak boleh," ujarnya, dilansir dari detik.com
Lebih lanjut, Latif mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa tempat wisata saat malam takbir. Rekayasa yang ada bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan. Beberapa tempat wisata yang menjadi prioritas mulai dari Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hingga Ancol.
"Kalau di kita di dalam kota sendiri rekayasa lalin di tempat-tempat pariwisata, Ragunan, Taman Mini, Ancol, di PIK, di Monas kita akan upaya lakukan rekayasa kalau terjadi kepadatan. Tapi kalau masih normal ya kita pengaturan penjagaan saja," jelasnya. (ros)
What's Your Reaction?






