PG Krebet Baru Malang Lampaui Target Produksi, Tutup Giling
Pencapaian ini di atas target yang ditentukan tahun 2022 ini sebesar 1.650 ribu ton dan di atas realisasi giling tebu tahun 2021 sebesar 1.760 ribu ton.
NUSADAILY.COM – MALANG – PT Pabrik Gula Rajawali 1 Unit Pabrik Gula Krebet Baru di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, melampaui target produksi. Masa tutup giling akhir 2022, perusahaan ini telah menggiling hingga 147 ribu ton tebu.
PG Krebet Baru Bulawang, Kabupaten Malang sendiri mengawali musim giling tahun ini sejak tanggal 10 Mei 2022 lalu. Selama musim giling 2022 itu, PG Krebet Baru berhasil menggiling tebu sebanyak 17.969.038 kwintal tebu atau 1.797 ribu ton.
Pencapaian ini di atas target yang ditentukan tahun 2022 ini sebesar 1.650 ribu ton dan di atas realisasi giling tebu tahun 2021 sebesar 1.760 ribu ton.
BACA JUGA : Kota Malang Literasi Keuangan Tertinggi di Indonesia
PG Krebet Baru menyelesaikan tutup Giling paling terakhir di tahun 2022 di banding Pabrik Gula lainnya. Penetapan giling paling terakhir ini, menjadi komitmen PG Krebet Baru untuk memberikan kepastian bahwa tebu milik petani binaan PG Krebet Baru di 35 Unit KUD se-Kabupaten Malang, sudah habis tertebang ditengah kondisi lahan dan cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi.
General Manager PG Krebet Baru, Mohammad Anis menjelaskan, dari 218 hari kerja hingga tutup Giling tahun 2022 ini, PG Krebet Baru bisa menggiling tebu sebanyak 18 juta kwintal.
“Dari 218 hari kerja kita berhasil menggiling tebu hingga mencapai 18 juta kwintal. Alhamdulillah, ini patut kita syukuri. Terimakasih banyak atas kerjasama para KUD dan petani dan juga seluruh direksi maupun pegawai,” ungkap Anis, Sabtu (10/12/2022) siang usai Tutup Giling di PG Krebet Baru, Bululawang, Kabupaten Malang.
Kata Anis, ia berharap musim giling tahun 2023 mendatang, target diatas 17 juta kwintal tebu bisa terpenuhi. “Mudah-mudahan tahun depan lebih baik lagi, khususnya di pelayanan kami. Karena di akhir giling ini ada penyesuaian pendapatan juga, tutup Giling paling akhir ini sebagai bentuk komitmen terhadap seluruh petani tebu di Kabupaten Malang,” tuturnya.
Anis menjelaskan, kendala pada musim giling tebu tahun ini adalah karena cuaca basah lantaran hujan turun terus menerus. Hal ini tidak sesuai dengan kapasitas giling harian.
“Namun demikian, kami tetap berusaha membantu agar petani petani mitra bisa mengirimkan tebu mereka ke PG Krebet Baru dengan mengerahkan alat bantu dan para penebang tebu. Kami juga sudah bekerjasama dengan Alsintan juga. Karena tebu kita itu 100 persen milik petani,” tutur Anis.
Anis membeberkan, PG Krebet Baru adalah mitra dari petani. Secara organisasi, ada petani, ada kelompok dan ada koperasi petani.
“Untuk luasan total tanaman tebu wilayah PG Krebet Baru ada 18.000 hektar. Terutama di Malang Raya tersebar pada 17 kecamatan di Kabupaten Malang dan 1 kecamatan di Kota Malang. Lalu ada 17 KUD dan 18 Koperasi dan tersebar di 17 kecamatan se Kabupaten Malang,” ujarnya.
BACA JUGA ; Petani Champion di Malang Diminta Ikut Kendalikan Harga...
Untuk harga, lanjut Anis, cukup baik pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya. “Harga gula tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Karena ada regulasi dari pemerintah. Dan pembentuk harga gula adalah potensi rendemen, karena potensinya basah sehingga harganya turun dibanding tahun kemarin. Sementara target giling tahun 2023 semoga kita bisa diangka 17 juta lebih giling tebu,” pungkasnya.
Di tempat sama, Direktur Utama PT PG Rajawali I, Daniyanto menerangkan, musim giling tahun 2022 sudah ditutup hari ini.
“Alhamdulillah kita sudah selesai giling tahun 2022 ini. Kita sudah jalankan amanah petani tebu. Dari 218 hari kerja, kita mampu menghasilkan giling tebu 17.969.038 kwintal. Mendekati18 juta kwintal giling tebu. Sudah kita selesaikan meski untuk tahun ini kita menghadapi cuaca, hujan berkepanjangan, sempat reda hujan akhir September, kita memahami itu,” ucapnya.
Daniyanto mengaku, tantangan musim giling tahun 2023 mendatang sekitar bulan Mei, semakin besar. Tantangan kita 2023 adalah waktu maintenace pendek. Sehingga harus kita siapkan lebih baik di awal giling pada bulan Mei 2023, semoga lebih baik, dan tentunya kami membutuhkan dukungan dan suport dari petani tebu,” ujarnya.
Terpisah, Ketua PKPTR Wilayah PG Krebet Baru, KH Hamim Kholili menambahkan, musim giling tahun 2022 ini rekor terpanjang yang dilakukan PG Krebet Baru sebagai BUMN.
“Saya ucapkan terimakasih sekali, yang sudah melakukan giling terpanjang hingga 218 kali ditahun 2022 dengan kondisi basah karena cuaca hujan ekstrim. Ini rekor panjang dari PG Krebet Baru sebagai BUMN untuk rakyat.. Apa yang menjadi misi PG Krebet Baru kita apresiasi, bisa membantu para petani tebu. Dan terimakasih bagi Koperasi yang sudah berkomitmen. Karena tanpa komitmen KUD PG Krebet Baru, tidak mungkin bisa menggiling hampir 18 juta kwintal tebu,” Gus Hamim mengakhiri.(ris)