Pesan Romo Benny Soal Figur Pemimpin yang Harus Dipilih

May 23, 2023 - 04:33
Pesan Romo Benny Soal Figur Pemimpin yang Harus Dipilih
Antonius Benny Susetyo

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Budayawan Nasional Antonius Benny Susetyo mengatakan untuk mencari figur pemimpin diperlukan kecerdasan. Selain memiliki kemampuan leadership   seorang pemimpin juga harus mempunyai karakter, seperti logos, ethos dan pathos.

 

Dijelaskan, logos itu berarti memiliki kemampuan management, dan pengetahuan ketatanegaraan. Sehingga negara akan bisa menjadi makmur dan sejahtera.

 

Sementara untuk ethos, lelaki yang kerap disapa Romo Benny itu menjelaskan adalah pemimpin yang

memiliki kedekatan dengan rakyatnya, bukan pemimpin yang pandai beretorika. Serta pemimpin yang yang betul-betul menyentuh hati rakyat dan mau bekerjasama dalam memajukan bangsa.

 

"Maka ethos adalah pemimpin yang berkeringat, yang dikatakan oleh Soekarno; Pemimpin yang memiliki jiwa gotong royong. Jiwa gotong royong ini sangat penting karena disitulah pemimpin membanting tulang, berkeringat bersama rakyat," ucap Romo Benny dalam keterangannya kepada Nusadaily.com, Senin (22/5/2023).

 

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila ( BPIP) ini menambahkan, jika pathos itu artinya pemimpin yang senantiasa merasakan penderitaan rakyat. Selain itu, pemimpin yang bisa menjadi curahan rakyat, dan pemimpin yang bisa membaca nurani rakyat.

 

"Maka pemimpin ke depan, kita membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa pathos. Itu salah satu ciri-ciri pemimpin yang bijaksana," tegas Romo Benny.

 

Tidak hanya itu, pemimpin juga harus mampu merealisasikan setiap aspirasi masyarakat. Seorang pemimpin yang baik dan bijaksana adalah orang yang mampu merealisasikan setiap aspirasi masyarakat.

 

Dengan melakukan terobosan-terobosan  dan membawa kebaikan. Serta tidak berpihak pada satu orang dan tidak otoriter tetapi memiliki komunikasi yang memberikan inspirasi kepada Anak anak Bangsa.

 

"Tentunya untuk menggemakan arus keutamaan Pancasila yaitu Roso Ketuhanan, Kemanusiaan, Kesatuan, Kerakyatan dan Keadilan menjadi habitualisasi bangsa. Dalam wujud menggelorakan spirit kemajuan dengan jiwa gotong royong untuk menyongsong Indonesia masa depan yang mampu bersaing di era Global dan Digital,"pungkasnya. (sir/wan)