Pertemuan Jokowi dan Megawati Membahas Sejumlah Persoalan Bangsa

kesepahaman terhadap arah masa depan, serta berbagai agenda strategis terkait kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik; mendorong penguasaan ilmu pengetahuan

Mar 20, 2023 - 16:49
Pertemuan Jokowi dan Megawati Membahas Sejumlah Persoalan Bangsa
Foto: Megawati bertemu Jokowi di Istana (dok.PDIP)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Isu terkait Pemilu 2024 juga tak luput jadi perbincangan kedua pemimpin tersebut.
Perihal pertemuan Jokowi dan Megawati ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto seperti dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023). Hasto menyebut Jokowi dan Megawati membahas sejumlah persoalan bangsa.

"Setelah sebelumnya bertemu di Istana Batu Tulis Bogor, kali ini pertemuan diadakan di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan kedua pemimpin membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan, serta berbagai agenda strategis terkait kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik; mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," kata Hasto.
Pertemuan itu berlangsung dalam suasana sangat akrab. Pertemuan Jokowi dan Megawati pun diakhiri dengan makan bersama.

BACA JUGA : Tempat Hiburan Malam Diminta Tutup Jelang Perayaan Bulan...

"Bapak Presiden Jokowi mempromosikan sayur lodeh sebagaimana menjadi kegemaran Bung Karno, nasi goreng sea food, sop ayam kampung, dan tentu saja kerupuk khas Solo," ucap Hasto.
Dalam 3 jam pertemuan itu, Megawati dan Jokowi juga membahas Pemilu 2024. Selain itu, Megawati juga disebut menyampaikan untold story kepada Jokowi.

"Dalam dua jam pertama, pertemuan dilakukan secara khusus, di tempat yang penuh dengan memori Ibu Megawati ketika bersama Bung Karno tinggal di istana. Bahkan Ibu Mega menunjukkan berbagai hal yang bersifat un-told story kepada Presiden Jokowi dan sekaligus menyampaikan bagaimana ide, pemikiran, gagasan dan cita-cita Bung Karno bagi Indonesia dan dunia," ucap Hasto.dilansir dari detik.com

"Dalam akhir pertemuan, diadakan makan bersama. Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," lanjutnya.

Dalam pernyataan terbaru pada Minggu (19/3), Hasto mengungkapkan pertemuan Megawati dengan Jokowi pastinya membahas hal-hal strategis. Hasto meyakini ada pembahasan yang serius dalam pertemuan itu.

Hasto mengungkit sayur lodeh yang menjadi hidangan saat pertemuan. Hasto membeberkan makna sajian sayur lodeh itu.

BACA JUGA : 7 Oknum TNI Diamankan Puspom TNI dari Tempat Hiburan Malam

"Lodeh ini menjadi hidangan yang istimewa, karena dulu Bung Karno ketika mencoba di masa-masa konfrontasi fisik, Ibu Fatmawati sempat mengadakan lomba memasak untuk mencari siapa juru masak terbaik yang bisa memasak menghadirkan sayur lodeh," ujar Hasto.
Hasto menjelaskan sayur lodeh memiliki arti dan filosofi tertentu bagi Indonesia yang kaya dengan citarasa. "Sayur lodeh ini kan simbol ketika menghadapi berbagai tantangan, disitulah saripati simbolisasi keselamatan dilakukan," ungkap Hasto.

Adapun dalam pertemuan itu, Hasto menyebut suasananya berjalan sangat baik dan penuh keakraban. Dia menyebut pertemuan antara Jokowi dan Megawati dilakukan secara rutin periodik.

"Pertemuan berjalan dengan sangat baik. Membahas hal-hal strategis, tak hanya terhadap problematika bangsa saat ini, dinamika politik saat ini, tapi juga arah bagi masa depan," tegas Hasto.

Hasto membeberkan pertemuan Megawati dan Jokowi pun membahas tentang pilpres dan tahapan-tahapannya di mana masih ada waktu bagi partai untuk menentukan figur yang akan diusung.

"Masih ada waktu, buat apa kita punya KPU yang telah menetapkan tahapan-tahapan pemilu kalau tidak percaya pada KPU. Dan menurut KPU September (penentuan capres)," jelas Hasto.

Hasto pun memastikan bahwa Megawati akan mengambil keputusan yang tepat terkait sosok capres-cawapres tersebut. Dia yakin Pemilu 2024 pasti akan dilaksanakan, terlebih ada pertemuan antara Megawati dengan Jokowi.

"Kemarin sudah diawali dengan suatu dialog. Bayangkan dua jam empat mata antara Ibu Mega dan Pak Presiden Jokowi. Pasti itu membahas hal-hal yang sifatnya serius," jelas Hasto.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyampaikan analisis mengenai pembicaraan dalam pertemuan Jokowi dan Megawati Menurut Adi, pembicaraan soal konfigurasi politik di Pemilu 2024 sudah pasti dibahas.

"Kalau kita melihat panggung depan tentu bicara tentang politik kebangsaan ya. Kan itu yang nampak dalam panggung depannya. Termasuk tentu sangat mungkin bicara tentang bagaimana Pemilu 2024, ya, karena PDIP secara tegas menyatakan bahwa mestinya sudah tidak ada lagi isu-isu mengenai penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Clear itu ya. Tapi kan di panggung belakang menjadi sesuatu yang prediktif di mana tidak semua orang paham apa yang dibicarakan," kata Adi mengawali analisisnya, Minggu (19/3).
Adi menilai Jokowi dan Megawati membicarakan soal kecenderungan politik dari Jokowi. Pasalnya, selama ini Jokowi kerap dikaitkan dengan endorsement ke sosok potensial capres seperti Ganjar, Prabowo, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Erick Thohir.

"Satu-satunya yang bisa diprediksi di panggung depannya itu ya sangat mungkin. Misalnya, kedua tokoh ini bicara tentang bagaimana konfigurasi politik 2024 terutama, misalnya, kecenderungan politik Jokowi yang selama ini misalnya, selalu dikaitkan dengan endorsement ke Ganjar, Prabowo, kadang ke yang lain seperti Airlangga, Sandiaga, Erick Thohir, dan seterusnya," ujarnya.

Dengan demikian, sebut Adi, kecenderungan politik Jokowi tersebut perlu dikoordinasikan oleh Megawati. Adi menyebut bagaimanapun juga Jokowi merupakan kader PDIP.

"Dalam konteks itu perlu dikoordinasi karena publik tentu selalu mengait-ngaitkan bagaimana sikap politik Jokowi yang sesungguhnya. Mungkin satu hal yang ingin ditegaskan apapun judulnya ya, terlepas Jokowi itu presiden, bahwa bagi PDIP itu adalah kadernya," katanya.

Adi juga memprediksi PDIP menginginkan Jokowi memprioritaskan dukungan ke sosok kader internal seperti Puan Maharani. Sebab, Jokowi dianggap tak terlalu tampak menunjukkan dukungannya kepada Puan.

"Sekalipun memberikan kode mendukung ke yang lain tentu dukungan prioritasnya bagi kader PDIP tentu saja. Termasuk mungkin dibicarakan misalnya bagaimana dukungan politik Jokowi terhadap Puan karena Puan adalah kader inti, kader ideologis dan mewarisi trah Soekarno," katanya.

"Karena kan selama ini Jokowi sangat tidak kelihatan memberikan endorsement atau kode-kode keras mendukung Puan maju pilpres seperti dukungan Jokowi kepada yang lain. Itu panggung belakangnya yang sangat prediktif, tidak bisa ditebak tapi spekulasi itu aja muncul," imbuh dia.(ris)