Pernyataan Ketum PDIP Megawati ke Relawan Disebut Bisa Jadi Bumerang di 2024

"Saya orang ikut aturan, karena-kadang ada sebuah kesan sepertinya sukarelawan itu justru yang bekerja untuk memenangkan," ujarnya.

Pernyataan Ketum PDIP Megawati ke Relawan Disebut Bisa Jadi Bumerang di 2024
Ilustrasi Relawan Jokowi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menyebut relawan seolah memiliki peran dominan dalam pemenangan, dianggap berpotensi menimbulkan dampak buruk terhadap pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Megawati menjelaskan, padahal partai politik yang lebih berperan penting, katanya, usai menerima elite DPP PAN di kantor partainya, Jumat (2/6).

"Saya orang ikut aturan, karena-kadang ada sebuah kesan sepertinya sukarelawan itu justru yang bekerja untuk memenangkan," ujarnya.

Bukan sekali saja PDIP bersikap dingin terhadap kelompok relawan. Dalam beberapa kesempatan sikap itu juga diperlihatkan. 

Salah satunya ketika merespons pernyataan relawan Jokowi soal kesiapan berperang menghadapi lawan-lawan politik, November 2022 lalu. 

Saat itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai relawan hanya menjerumuskan Jokowi jika mengusulkan penindakan hukum terhadap lawan politik.

Dia berkata Jokowi tak seharusnya mengikuti saran tersebut. Bahkan, Said menyarankan agar Jokowi meninggalkan para relawan.

"Kalau ada relawan tanda kutip yang seperti itu, tinggalkan saja. Iya, itu itu..bukan relawan itu bukan relawan itu," ujar Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11).

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pernyataan Megawati berpotensi memicu kerenggangan PDIP dengan relawan lantaran merasa tidak diperhitungkan.

Padahal, kata Agung, peran relawan selama ini memiliki andil yang juga sama pentingnya dengan partai politik.

Menurutnya, kelompok-kelompok relawan tersebut justru hadir dikarenakan kinerja kader partai politik kurang optimal untuk meraih suara dukungan terhadap Capres-Cawapres.

Oleh sebab itu, ia menilai pernyataan Megawati yang seakan membenturkan antara peran partai dengan relawan kurang tepat untuk mengoptimalkan kerja-kerja pemenangan Pemilu.

Bukan tidak mungkin, kata dia, hal tersebut justru menjadi bumerang politik bagi PDIP dan Ganjar Pranowo yang telah resmi diusung menjadi Capres oleh PDIP.

"Walaupun harus diakui peran PDIP sebagai pemilik tiket pilpres sangat dominan. Namun jangan sampai menegasikan kontribusi partai lain atau relawan yang ingin terlibat," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/6).

Terpisah, pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi mengaku memahami alasan Megawati melontarkan sindiran tersebut kepada kelompok relawan. Ia mengatakan saat ini pembentukan kelompok relawan tidak lagi hanya karena faktor kesamaan ideologis semata dengan capres-cawapres.

Kekinian, kata dia, tidak sedikit kelompok relawan yang bekerja meraih dukungan dengan harapan akan dibayar ataupun mendapatkan timbal balik tertentu ketika berhasil memenangkan Capres tersebut.

Di lapisan akar rumput, Asrinaldi mengatakan hal itu terjadi dikarenakan kebanyakan dari mereka tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Mereka mau bekerja menjadi relawan untuk pemenangan Capres asal mendapatkan balasan tertentu untuk kepentingan ekonomis.

"Jadi wajar saja Megawati mengatakan seperti itu, karena umumnya relawan ini juga berharap sesuatu dan bukan hanya memperjuangkan kemenangan calon atau ideologi tertentu," jelasnya.

Mesin Politik Melemah

Asrinaldi menilai relawan memiliki peran penting sebagai mesin cadangan partai politik yang bekerja untuk meraup dukungan bagi pasangan capres-cawapres yang diusung.

Asrinaldi mengatakan dalam kontestasi Pemilu sebelumnya, kehadiran relawan kerap dimanfaatkan oleh partai yang memiliki keterbatasan dari segi sumber daya manusia. Mengingat jumlah penduduk dan geografis wilayah Indonesia tidak memungkinkan untuk dijangkau hanya oleh kader partai semata.

"Tentu dalam konteks Pemilu yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia ini, keberadaan relawan ini menjadi penting untuk memobilisasi dukungan masyarakat agar memilih partai atau calon yang sesuai," sambungnya.

Asrinaldi memandang pernyataan Megawati berpeluang melemahkan kerja-kerja pemenangan Ganjar karena akan menggembosi mesin kampanye partai.

Terlepas dari muatan ekonomi, ia mengatakan keberadaan relawan sangat penting untuk membantu meningkatkan suara.

"Bila hanya mengandalkan partai semata, otomatis kans Ganjar untuk memenangkan Pilpres semakin mengecil di tengah realitas kekuatan relawan Presiden Jokowi juga terbagi kepada Prabowo," sambungnya.

Agung menyarankan agar PDIP dapat segera merangkul kelompok-kelompok relawan Ganjar ataupun Jokowi yang saat ini telah terbentuk agar tidak mengalihkan dukungannya kepada sosok capres lain.

Menurutnya yang paling ideal dilakukan oleh Megawati selaku Ketua umum ialah untuk mengkonsolidasikan kerja-kerja kader atau simpatisan dari level anak ranting sampai pusat agar tidak berpindah haluan.

"Karena temuan dari survei-survei kredibel membuktikan sudah terjadinya perpindahan kecil suara dari Ganjar ke Prabowo," kata Asrinaldi.(han)