Penyerangan di Pemukiman Palestina Dipicu Karena Pembunuhan Dua Warga Israel

Seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua bersaudara warga Israel saat mereka sedang mengemudi di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu, (26/2/2023). Insiden ini memicu serangan oleh pemukim Israel di rumah dan mobil di mana seorang warga Palestina tewas, menurut pejabat.

Feb 27, 2023 - 21:46
Penyerangan di Pemukiman Palestina Dipicu Karena Pembunuhan Dua Warga Israel
Illustrasi (foto: Freepick)

NUSADAILY.COM - RAMALLAH - Seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua bersaudara warga Israel saat mereka sedang mengemudi di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu, (26/2/2023). Insiden ini memicu serangan oleh pemukim Israel di rumah dan mobil di mana seorang warga Palestina tewas, menurut pejabat.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan Palestina, yang terjadi ketika para pejabat Israel dan Palestina bertemu di Yordania untuk membahas cara-cara untuk menurunkan ketegangan.

Militer Israel mengatakan pria bersenjata itu datang ke persimpangan "dan melepaskan tembakan ke arah kendaraan Israel".

Dikatakan, korban dari serangan di dekat Hawara itu adalah dua bersaudara dari Har Bracha, sebuah pemukiman yang berjarak 8 km dari lokasi. Salah satu korban adalah tentara dalam program untuk siswa seminari Yahudi.

Hawara diketahui sebagai daerah dimana sering terjadi gesekan antara warga Palestina dan pemukim Israel, demikian diwartakan Reuters.

Setelah penembakan, warga Palestina melaporkan bahwa warga Israel dari pemukiman terdekat telah menyerang rumah-rumah warga Palestina di daerah tersebut.

Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan anti-pemukiman, mengatakan beberapa rumah warga Palestina dan 15 mobil telah dibakar.

Seorang warga Palestina berusia 37 tahun ditembak mati oleh seorang pemukim Israel, kata para pejabat Palestina. Militer Israel, yang beroperasi di daerah itu, tidak segera berkomentar.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas serangan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tentara mengejar penyerang, dan militer mengatakan telah memblokir daerah itu.

“Saya meminta, bahkan ketika darah mendidih, untuk tidak main hakim sendiri. Saya meminta IDF dan pasukan keamanan diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka,” kata Netanyahu sebagaimana dilansir Reuters.

Utusan Uni Eropa untuk Timur Tengah Sven Koopmans mengatakan dia "khawatir dengan spiral kekerasan" dan meminta semua otoritas untuk "bertindak untuk segera mengakhiri pertumpahan darah dan impunitas dan mencegah kerugian lebih lanjut".

(roi)