Penjualan Anjlok, Tupperware Terancam Bakal PHK Karyawan?

Saat ini Tupperware disebut tak memiliki cukup dana untuk membiayai operasionalnya jika tak ada modal tambahan. Bahkan perusahaan juga sedang mengkaji pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sedang meninjau aset propertinya sebagai cara efisiensi.

Apr 12, 2023 - 07:00
Penjualan Anjlok, Tupperware Terancam Bakal PHK Karyawan?
Ilustrasi tupperware

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Saham Tupperware anjlok hingga 50% pada Senin. Penurunan ini terjadi karena adanya proyeksi kinerja perusahaan yang suram di masa depan.

Dikutip dari CNN disebutkan produsen wadah makanan favorit emak-emak ini memang sedang berupaya untuk bertahan dan menggandeng penasihat keuangan untuk mencari suntikan modal agar bisa tetap bertahan.

Saat ini Tupperware disebut tak memiliki cukup dana untuk membiayai operasionalnya jika tak ada modal tambahan. Bahkan perusahaan juga sedang mengkaji pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sedang meninjau aset propertinya sebagai cara efisiensi.

Pihak New York Stock Exchange juga memperingatkan saham Tupperware bisa dihapus, karena tak mengajukan laporan tahunan wajib.

CEO Tupperware Miguel Fernandez menyebut perusahaannya telah memulai perjalanan sejak lama. Dia sedang berusaha untuk menangani masalah likuiditas perusahaan.

"Kini perusahaan sedang mencari cara untuk mengurangi tekanan yang terjadi saat ini. Kami akan menempuh pencarian pembiayaan untuk memperbaiki posisi keuangan kami," kata dia dikutip dari CNN, Selasa (11/4/2023).

Perusahaan berusia 77 tahun ini sedang berjuang melawan tekanan dari banyaknya pesaing. Hal ini membuat Tupperware yang dulunya perusahaan yang tenang dan menyasar anak muda menjadi gonjang-ganjing.

Tupperware kini juga mengalami penjualan penurunan yang tajam. Mulai dari produk rumah tangga sampai perusahaan tak mampu membidik konsumen-konsumen muda.

Analis Ritel dan Direktur Pelaksana GlobalData Retail, Neil Saunders mengungkapkan kini Tupperware sedang berada di ujung tanduk. Mereka berusaha untuk meningkatkan penjualan. Namun karena aset yang dimiliki tak seberapa, Tupperware kini tak memiliki kapasitas besar untuk mengumpulkan uang.

"Perusahaan ini dulunya adalah pusat inovasi untuk peralatan dapur, tapi sekarang keunggulannya hilang," jelasnya.(eky)