Pengunjuk Rasa di London Didakwa Usai Lempar Saus Tomat ke Lukisan Senilai Rp 1,3 Triliun

Pengunjuk rasa bahan bakar fosil didakwa setelah melempar saus tomat ke lukisan 'Bunga Matahari' Van Gogh. Diketahui bahwa koleksi galeri London itu bernilai hingga Rp 1,3 triliun.

Oct 18, 2022 - 08:01
Pengunjuk Rasa di London Didakwa Usai Lempar Saus Tomat ke Lukisan Senilai Rp 1,3 Triliun
Lukisan Bunga Matahari karya Van Gogh dilempari saus tomat (Foto: Just Stop Oil via AP)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pengunjuk rasa bahan bakar fosil didakwa setelah melempar saus tomat ke lukisan 'Bunga Matahari' Van Gogh. Diketahui bahwa koleksi galeri London itu bernilai hingga Rp 1,3 triliun.

Melansir BBC, Senin (17/10/2022), ada dua pengunjuk rasa anti-bahan bakar fosil yang melemparkan saus tomat ke lukisan yang dipajang di Museum Nasional di London itu. Mereka didakwa dengan pelanggaran pidana kerusakan.

BACA JUGA: Klopp Tidak Miliki Harapan Menang Melawan Guardiola


Dua wanita muda dari kelompok kampanye Just Stop Oil melemparkan isi dua kaleng saus tomat Heinz ke lukisan itu. Mereka kemudian menempelkan diri ke dinding di bawah lukisan di Galeri Nasional.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter pada hari Jumat, galeri mengkonfirmasi adanya insiden di Kamar 43. Itu adalah lokasi di mana Bunga Matahari dipajang.

"Ada beberapa kerusakan kecil pada bingkai tetapi lukisan itu tidak terimbas," katanya.

Dalam tweet berikutnya, galeri menjelaskan bahwa lukisan itu berlapis kaca dan karenanya tetap terlindungi.

Orang ketiga juga didakwa atas serangan terpisah. Ikon "New Scotland Yard" yang berdiri di luar markas besar polisi London, kata Polisi Metropolitan juga menjadi sasarannya.

Ketiga orang tersebut semuanya terkait dengan Just Stop Oil. Koalisi mereka bekerja sama untuk menghentikan komitmen pemerintah Inggris terhadap lisensi baru terkait eksplorasi, pengembangan, dan produksi bahan bakar fosil.

Ada 28 penangkapan sehubungan dengan protes di pusat kota London pada hari Jumat. 25 orang lainnya telah ditebus sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, menurut pernyataan itu.

Insiden hari Jumat adalah yang terbaru dari serangkaian protes yang menargetkan karya seni terkenal dalam upaya untuk menarik perhatian pada peran bahan bakar fosil dalam perubahan iklim.

Pada bulan Juli, anggota Just Stop Oil menempelkan diri pada salinan "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci di Royal Academy of Art di London.

Pada bulan yang sama, para aktivis dari kelompok itu menempelkan diri mereka pada sebuah mahakarya yang diadakan di Galeri Nasional, sementara para anggota organisasi aktivis iklim Italia menempelkan diri mereka pada "Primavera" milik Botticelli di Florence.

BACA JUGA: Dua Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sepakat untuk Lakukan Autopsi


Pada hari Minggu, aktivis perubahan iklim dari Extinction Rebellion ditangkap karena menempelkan diri mereka pada "Pembantaian di Korea" Picasso di Galeri Nasional Victoria di Melbourne.

Menurut sebuah pernyataan, Just Stop Oil mengatur waktu tindakan pad hari Jumat yang bertepatan dengan rencana peluncuran lisensi minyak dan gas baru di Inggris.(eky)