Pengungsi Afghanistan Tikam Dua Wanita Hingga Tewas di Pusat Islam Lisbon

Menteri Dalam Negeri Jose Luis Carneiro mengatakan dua pegawai wanita di pusat tersebut tewas dalam serangan di pusat Muslim Ismaili, dan seorang pria terluka parah

Mar 29, 2023 - 17:43
Pengungsi Afghanistan Tikam Dua Wanita Hingga Tewas di Pusat Islam Lisbon
ilustrasi pisau

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pengungsi Afghanistan telah menikam dua wanita hingga tewas di sebuah pusat islam di Lisbon. Pengungsi itu kemudian ditembak usai menjalankan aksinya.

Dilansir AFP, Rabu (29/3/2023), polisi Portugal menuduh seorang pengungsi Afghanistan menikam dua wanita sampai mati pada hari Selasa di sebuah pusat Islam di Lisbon sebelum ditembak oleh petugas.

Petugas dipanggil ke pusat tersebut tepat sebelum pukul Selasa (28/3), pukul 11 pagi waktu setempat, di mana mereka bertemu dengan seorang pria "bersenjatakan pisau besar", kata pernyataan polisi.

BACA JUGA : Seorang Murid 13 Tahun di Brasil Ngamuk Tikam 1 Orang Guru...

Polisi memerintahkan pria itu untuk menyerah tetapi tidak patuh dan maju ke arah petugas dengan "pisau di tangan," tambahnya, dilansir dari detik.com

"Menghadapi ancaman serius dan berkelanjutan, polisi menggunakan senjata api terhadap orang tersebut, memukul dan menetralisir penyerang", katanya tentang pria yang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

Satu Polisi Terluka Parah

Menteri Dalam Negeri Jose Luis Carneiro mengatakan dua pegawai wanita di pusat tersebut tewas dalam serangan di pusat Muslim Ismaili, dan seorang pria terluka parah.

Penyerang adalah seorang warga Afghanistan yang kehilangan istrinya "dalam keadaan sulit" di sebuah kamp pengungsi di Yunani sebelum pindah ke Portugal dengan ketiga anaknya yang berusia empat, tujuh dan sembilan tahun, tambah Carneiro.

"Ada banyak alasan untuk meyakini bahwa ini adalah tindakan yang terisolasi. Keadaan dan motif tindakan ini sedang diselidiki oleh polisi," katanya kepada wartawan.

Penyerang tidak berada di bawah pengawasan polisi dan tampaknya menjalani "kehidupan yang cukup tenang" di Portugal, kata menteri itu. (ros)