Pemkot Malang Terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Sertifikat ini diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kepada Wali Kota Malang, Sutiaji yang hadir didampingi Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif.

Feb 22, 2023 - 23:04
Pemkot Malang Terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi oleh jajaran Dinas Kesehatan Kota Malang. Foto / dok Pemkot Malang

NUSADAILY.COM – MALANG – Pemkot Malang kembali menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (21/2/2023). Bertepatan dengan momen World Neglected Tropical Diseases Day yang digelar di Krakatau Ballroom TMII Jakarta.

Sertifikat ini diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kepada Wali Kota Malang, Sutiaji yang hadir didampingi Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif.

Dalam acara nasional bertajuk ‘Tiingkatkan Kepedulian untuk Wujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan”, Kota Malang menerima apresiasi membanggakan itu bersama 102 Kabupaten/Kota lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya yang dilakukan seluruh jajaran terkait.

BACA JUGA : Pemkot Malang Siapkan Anggaran Rp 8 Miliar, Percantik Objek...

Kata dia, pencapaian tingkat nasional ini sebagai bentuk peran serta dan partisipasi aktif para stakeholder terkait penanganan frambusia di Kota Malang

Menurut orang nomor satu di Kota Malang itu, frambusia merupakan jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Secara umum, kasusnya banyak ditemui di negara-negara beriklim tropis seperti negara di wilayah Afrika, Asia tenggara, Amerika Selatan dan Oceania.

Karenanya, Sutiaji menekankan pentingnya keterlibatan berbagai elemen terkait dalam menangani penyakit kesehatan yang jarang diketahui masyarakat.

Diakuinya, peran dari Dinas Kesehatan Kota Malang sebagai leading sector dalam mengoptimalkan jajarannya beserta stakeholder terkait menjadi salah satu faktor kunci penanggulangan dan pencegahan frambusia ini.

“Intinya, secara umum apa yang kami tekankan pada perangkat daerah tentang kolaborasi ini bisa diimplementasikan dengan baik dan patut untuk diapresiasi. Kita punya modal 16 puskesmas, 652 posyandu, 33 Pustu, dan 27 Rumah sakit. Kita juga ada 351 sekolah dasar dan 57 kelurahan. Semuanya terlibat, semuanya bahu membahu,” tegasnya

Selain itu, ia juga menggarisbawahi, bahwa prinsip kolaborasi yang selalu didengungkan benar-benar menjadi kekuatan nyata dan bukan menjadi slogan semata

“Ini (kolaborasi) yang terus kami pacu. Kolaborasi bisa memberikan efek positif dan ini jadi salah satu faktor kunci. Saat cara pandangnya sudah sejalan, insyaallah setiap permasalahan di Kota Malang khususnya kesehatan dapat teratasi dengan baik”, lanjut Sutiaji

Tambah pria berkacamata ini, kesehatan masyarakat merupakan salah satu prioritas yang ingin dicapai di era kepemimpinannya.

Sebab itu, ia meminta kepada perangkat daerah agar tidak lengah dan terus menerus memberikan literasi kepada masyarakat terkait dengan permasalahan kesehatan.

“Tentunya, ini (urusan kesehatan) adalah bagian dari visi misi kami, maka sudah sepatutnya saya terus minta ke Dinas Kesehatan jangan lengah, terus optimal mengawasi perkembangan permasalahan kesehatan di Kota Malang, terus berikan informasi dan literasi pada masyarakat,” tukas Sam Sutiaji, sapaannya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan terkait perkembangan kasus di tahun 2022, pada periode Juni sampai Desember telah ditemukan suspek dan dilakukan pemeriksaan RDT dengan hasil negative

“Saya sudah dilapori (Dinkes), terutama di rentang Bulan Juni sampai Desember ditemukan suspek, tetapi semua sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif,” sambungnya

Lebih lanjut, pria yang juga hobi bulutangkis dan bersepeda ini mengingatkan tentang pentingnya kepedulian masyarakat tentang perilaku hidup bersih sebagai perisai yang utama

Di samping itu, dirinya juga mendorong peran kader yang berada di wilayah agar secara keberlanjutan memberikan pemahaman kepada masyarakat

“Perlu saya tekankan, perilaku hidup bersih menjadi perisai utama dari segala macam penyakit, maka perlu untuk terus disosialisasikan, tugas kader di wilayah untuk terus memberikan pemahaman ini. Dan akan terus kita upayakan juga dengan program pengentasan kawasan kumuh di bumi Arema yang kita cintai ini ,” tutup Sutiaji. (ros)