Pemkot Malang Adakan Sosialisasi Guna Cegah Kekerasan Berbasis Gender dan Stunting

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan ada dua isu yang tengah menjadi atensi Pemerintah Kota Malang. Kedua isu tersebut yakni kekerasan berbasis gender dan stunting.

Nov 26, 2022 - 18:05

NUSADAILY.COM - MALANG – Cegah Resiko Kekerasan Berbasis Gender dan Stunting, Pemkot Malang Lakukan Sosialisasi, Senin (26/09/2022).

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan ada dua isu yang tengah menjadi atensi Pemerintah Kota Malang. Kedua isu tersebut yakni kekerasan berbasis gender dan stunting.

BACA JUGA : Jaga Stabilitas dan Kondusivitas, Pemkot Malang Gelar Sosialisasi Jelang Pemilu 2024

“Pencegahan stunting itu perlu dilakukan, di antaranya dengan menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan dasar lainnya bagi semua warga Kota Malang. Kemudian upaya mitigasi kekerasan berbasis gender yaitu dengan mewujudkan Kota Malang yang rukun,” ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Sutiaji melalui sosialiasi mengenai Resiko Kekerasan Berbasis Gender, Perlindungan Eksploitasi Sosial, dan Penurunan Stunting, Senin (26/09/2022).

Turut hadir selain Sutiaji, di antaranya Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji; Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif; Kepala Dinas Sosial (Dinsos) P3A2KB Kota Malang, Penny Indriani; Camat Kedungkandang Prayitno.

Menurut Sutiaji, kesetaraan gender perlu dipahami bersama, guna menyamakan persepsi dan tidak keliru dalam menyalahartikan. Sebab, saat ini perempuan masih kerap di nomor duakan. Padahal, kesetaraan gender harus ada timbal balik atau pemenuhan terhadap hak dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.

“Masih ada stigma kalau perempuan itu di bawah. Sehingga kalau demikian maka rawan untuk mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari kaum bapak, maka itu tidak benar,” lanjutnya.

Sedangkan, pencegahan stunting juga perlu dilakukan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal.

“Penanganan stunting harus dipahami secara utuh oleh seluruh perangkat daerah. Urusan ini juga bukan hanya urusan dinas terkait, tapi urusan semuanya termasuk komunitas dan lembaga lainnya,” tegasnya.

BACA JUGA : Pemkot Malang Terima Kunjungan Kerja Pemkot Pekalongan Guna Belajar CSR

Dengan dilakukannya sosialisasi tersebut, pihaknya berharap agar permasalahan dua isu yang dibahas, kedepan bisa diminimalisir sebaik mungkin.

“Secara basic, tidak hanya kecamatan saja, tetapi kota. Maka ini terus kita kuatkan melalui Kelompok Kerja (Pokja) di masing-masing RW,” pungkasnya.

(roi)