Pemkab Situbondo Raih WTP Enam Kali Bertutut-turut, Bung Karna Puji Kerja Keras OPD

Bupati yang akrab disapa Bung Karna ini mengatakan, penghargaan tersebut berkat kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Situbondo. "Saya merasa bersyukur atas raihan tersebut. Terima kasih jajaran ASN dan pegawai di Lingkungan Pemkab Situbondo," ujarnya.

Nov 26, 2022 - 17:37

NUSADAILY.COM - SITUBONDO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo kembali meraih laporan keuangan dengan katagori Wajat Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Penghargaan bergengsi tersebut merupakan yang ke enam kalinya secara bertutut-turut.

Piagam WTP diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai wakil dari BPK RI, kepada Bupati Situbondo Karna Suswandi, Senin (14/11/2022). Acara tersebut berlangsung di Surabaya. 

Bupati yang akrab disapa Bung Karna ini mengatakan, penghargaan tersebut berkat kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Situbondo. "Saya merasa bersyukur atas raihan tersebut. Terima kasih jajaran ASN dan pegawai di Lingkungan Pemkab Situbondo," ujarnya. 

Bupati 55 tahun ini menyampaikan, capaian ini tidak lepas dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas semua pihak. "Semoga semuanya bermanfaat, khususnya dalam mewujudkan masyarakat Situbondo yang Berjaya (berahklak, sejahteran, adil dan berdaya -red)," tegasnya. 

Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.

Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Sementara itu, jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.

Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (fat/adv/wan).