Pemkab Jember Targetkan Hapus Stunting Tahun Depan, Terima Penghargaan dari BKKBN

Penghargaan diserahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Suprihandoko kepada Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman

Dec 15, 2022 - 19:45
Pemkab Jember Targetkan Hapus Stunting Tahun Depan, Terima Penghargaan dari BKKBN
Terima Penghargaan dari BKKBN, Pemkab Jember Targetkan Hapus Stunting Tahun Depan

NUSADAILY.COM – JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, menerima penghargaan Narasi Implementasi Audit Kasus Stunting 2022 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, di kantor Bupati Jember, Rabu (14/12/2022).

Penghargaan diserahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Suprihandoko kepada Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman. “Karena kerjasama komprehensif, Jember mendapatkan apresiasi dari BKKBN Pusat,” kata Firjaun.

BACA JUGA : Bupati Hendy Larang Kepsek di Jember Ngomong Soal Sumbangan

Firjaun berharap penghargaan itu meningkatkan komitmen jajaran birokrasi untuk menuntaskan penyelesaian kasus stunting (kurang gizi). “Harapannya pada 2023, Jember zero stunting,” katanya.

Salah satu strateginya adalah memperkuat pendataan. “Updating data harus dilakukan tiap bulan oleh kecamatan, kelurahan, dan desa. Ketika ada akurasi data, insya Allah treatment-nya tepat sasaran. Tidak perlu berlarut-larut. Begitu ada indikasi ditemukan risiko tinggi stunting langsung ditangani. Salah satunya kemarin ada bayi prematur, langsung kita rujuk untuk ditangani,” kata Firjaun.

Sebelumnya, pada medio Maret 2022, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menyebut persentase angka stunting di Kabupaten Jember lebih baik daripada angka nasional.

BACA JUGA : UMKM Butuh Tindak Lanjut Pemkab Jember

“Persentase nasional 24,4 persen (dari jumlah balita). Di Jember lebih rendah. Alhamdulillah. Di bawah Pak Hendy (Siswanto) dan Pak Wabup, Jember sukses (menekan angka stunting), hanya 23 koma sedikit persen. Jawa Timur 23 koma sekian persen. Jadi sudah lebih rendah dari rata-rata nasional. Jawa Timur secara umum bagus. Jember termasuk yang bagus,” kata Hasto.

Pemkab Jember mendapat tambahan gelontoran anggaran untuk penanganan gizi buruk dari pemerintah pusat. “Tahun lalu tidak sampai Rp 10 miliar untuk urusan itu. Sekarang kita berikan Rp 16 miliar,” kata Hasto.(ris)