Peluncuran Roket Vega C Eropa Gagal, Dua Satelit Hilang

Misi kedua roket Vega C baru Eropa tidak berjalan sesuai rencana. Kegagalan peluncuran ini membuat dua satelit yang dibawanya hilang.

Dec 24, 2022 - 15:03
Peluncuran Roket Vega C Eropa Gagal, Dua Satelit Hilang

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Misi kedua roket Vega C baru Eropa tidak berjalan sesuai rencana. Kegagalan peluncuran ini membuat dua satelit yang dibawanya hilang.

Vega C yang lepas landas dari Spaceport Eropa di Kourou, Guyana, Prancis pada Selasa (20/12) waktu setempat, membawa dua satelit untuk konstelasi pencitraan Pléiades Neo Earth milik Airbus.

 

Dilansir dari detikcom, tahap pertama roket, yang dikenal sebagai P120C, melakukan tugasnya dengan baik. Tapi tahap kedua yang dinamakan Zefiro 40, gagal beroperasi.

 

"Sekitar 2 menit dan 27 detik setelah lepas landas, anomali terjadi pada Zefiro 40, sehingga mengakhiri misi Vega C," kata perwakilan Arianespace, perusahaan Prancis yang mengoperasikan Vega C.

 

 

"Analisis data sedang berlangsung untuk menentukan alasan kegagalan ini," sambungnya, seperti dikutip dari Space.com.

 

Vega C dikembangkan oleh European Space Agency (ESA) dan dioperasikan oleh Arianespace. Roket empat tahap setinggi 35 meter itu merupakan versi yang lebih powerful dari Vega, yang terbang pertama kali pada tahun 2012. Vega C dapat mengangkut sekitar 2.300 kilogram muatan ke jarak 435 mil orbit sinkron Matahari tinggi (700 kilometer).

 

Dua pesawat ruang angkasa yang hilang karena kegagalan tersebut, Pléiades Neo 5 dan Pléiades Neo 6, beratnya sama-sama 1.977 kg. Keduanya menuju orbit sinkron Matahari, di mana mereka akan menyelesaikan konstelasi pencitraan Pléiades Neo Earth.

 

"Konstelasi ini terbuat dari empat satelit identik, dibangun menggunakan inovasi dan perkembangan teknologi terbaru Airbus, dan memungkinkan untuk mencitrakan titik mana pun di dunia, beberapa kali per hari, dengan resolusi 30 cm," tulis Arianespace dalam sebuah deskripsi misi dari Vega C.

 

Sebelumnya, kegagalan peluncuran luar angkasa juga terjadi pada roket berbahan bakar metana pertama di dunia milik China, yang diluncurkan menuju orbit pada Rabu (14/12).

 

Lebih apesnya lagi, kegagalan Roket Zhuque-2, nama roket tersebut, mengakibatkan China kehilangan 14 satelit yang dibawanya.(*)