Pelaku Pembunuhan Mayat di Semak-semak Pandeglang Ditangkap, Pelaku Bunuh Korban Dengan Kloset Hingga Pecah
Setelah mendapatkan petunjuk dari TKP dan para saksi, tim langsung memburu pelaku. Ia mengatakan pelaku ditangkap di rumahnya di Kecamatan Majasari sekitar 30 menit setelah membunuh korban.
NUSADAILY.COM – PANDEGLANG - Keji betul ulah pria di Pandeglang, Banten, bernama Riko (21). Ia tega membunuh mantan pacarnya sendiri pakai kloset jongkok hingga pecah.
Kejadian ini bermula ketika polisi mendapatkan laporan mengenai penemuan mayat di semak-semak di Kampung Cidangiang, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (8/2). Polisi langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
"(Mendapat laporan) sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kapolsek Pandeglang AKP Osman Sigalingging, Kamis (9/2/2023) dini hari.
Pelaku Ditangkap
Polisi kemudian menangkap pelaku pembunuhan di Pandeglang. Korban bernama Elisa itu ternyata dibunuh mantan pacarnya, Riko.
BACA JUGA : Geger! Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan di Semak-semak...
"Kejadian pembunuhan tadi malam yang terjadi di (sekitar) Stadion Pandeglang, alhamdulillah kami saat ini berhasil mengamankan pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada wartawan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2).
Shilton mengatakan, setelah mendapatkan petunjuk dari TKP dan para saksi, tim langsung memburu pelaku. Ia mengatakan pelaku ditangkap di rumahnya di Kecamatan Majasari sekitar 30 menit setelah membunuh korban.
"Pelaku diamankan langsung di rumahnya. Jadi alhamdulillah setelah kejadian kita juga langsung datang ke TKP, ada saksi yang melihat, kita langsung upaya melakukan pengejaran, tidak sampai satu jam, kurang lebih 30 menit pelaku berhasil kita amankan," terangnya, dilansir dari detik.com
Kronologi
Pelaku pun diseret ke kantor polisi. Setelah melalui proses interogasi, terungkap awal mula pelaku menghabisi nyawa Elisa.
Shilton mengungkapkan, pelaku dengan korban bertemu secara tidak sengaja. Keduanya sempat terlibat cekcok. Pelaku yang emosi, kemudian mencekik korban dan memukul dengan menggunakan kloset yang ada di lokasi kejadian.
BACA JUGA : Cerita Pernah Beli Kondom saat Masih SMP, Prilly Latuconsina: Aku Kira Permen Karet
"Kemudian ketika perjalanan mau pulang ke rumah, kemudian berpapasan dengan korban, antara korban dan pelaku ini beriringan ke arah stadion, sempat terjadi perdebatan cekcok sehingga mereka bergumul, kemudian korban dicekik dari belakang dan dibekap, setelah itu dibawa ke pinggir tebing, di sana baru dihantam lagi dengan kloset, sehingga dengan kejadian tersebut korban meninggal dunia," ungkapnya
Pengakuan Pelaku
Riko mengaku refleks mengambil kloset dan membenturkannya ke mantan pacarnya hingga tewas. Riko menyebut kloset itu sudah ada di sekitar lokasi kejadian.
"(Kloset) sudah ada di sana, refleks. (Kloset) ada di situ, nggak bawa, nggak apa," kata Riko saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2/2023).
Riko lantas mengungkap motif membunuh Elisa. Dia mengaku membunuh korban karena sakit hati.
"Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati," ujar Riko.
Permintaan Keluarga
Keluarga menduga pembunuhan Elisa direncanakan. Keluarga menilai ada kejanggalan di balik pembunuhan tersebut.
"Karena kami juga melihat ada indikasi motif ini ada perencanaan sepertinya, karena tidak mungkin sekonyong-konyong begitu sampai korban diajak ke tempat yang begitu, jelas kita tau tempatnya sepi jam-jam segitu," kata paman korban, Razid, kepada wartawan, Jum'at (10/2).
Razid meminta kasus diusut secara terbuka. Keluarga berharap motif sebenarnya pembunuhan itu bisa diungkap polisi.
"Jadi kita mau minta kasus ini diusut secara transparan, tidak cukup hanya pelaku mengaku melakukan pembunuhan. Persoalan melakukan pembunuhan itu harus jelas. Jadi keluarga korban minta keadilan secara transparan, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena anak ini (korban) juga bagian daripada tulang punggung keluarga juga," kata Razid.
Razid mengatakan Elisa merupakan sosok yang rajin bekerja dan menjadi harapan keluarga.
Selain berkuliah di salah satu kampus di Kota Serang, Razid menuturkan keponakannya ini bekerja sebagai perias pengantin.
"Anak ini juga bagian dari tulang punggung keluarga juga," imbuh Razid.
"Sambil bekerja di tata rias pengantin juga. Dia di keluarga juga anak yang baik dan santun anak ini," ungkapnya.
Jenazah anak bungsu dari enam bersaudara itu telah dimakamkan di kampung halaman ibunya kemarin malam. "Sudah dikebumikan di kampung ibunya di Cigeulis tadi malam," ujar Razid. (ros)