PEHA Ingin Tingkat Ekspor Indonesia Naik Lebih dari 15%

PT Phapros Tbk (PEHA) menargetkan nilai ekspor pada 2023 tumbuh lebih dari 15%.

Feb 21, 2023 - 22:50
PEHA Ingin Tingkat Ekspor Indonesia Naik Lebih dari 15%
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - PT Phapros Tbk (PEHA) menargetkan nilai ekspor pada 2023 tumbuh lebih dari 15%.

Dikutip Harian Neraca, hal ini untuk mendorong pertumbuhan perjualan perseoran.

Adapun untuk memenuhi target penjualan ekspor, perseroan akan menyasar negara-negara Asia dan Amerika Selatan seperti Peru, Filipina dan Kamboja.

Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan, pasar ekspor masih terbuka cukup lebar bagi produk seperti multivitamin, antibiotik, anti analgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, antialergi hingga antituberkulosis.

“Ini belum termasuk produk-produk obat dari kelas terapi lainnya serta alat kesehatan yang Phapros produksi bekerja sama dengan riset mitra-mitra universitas. Kami optimistis bisa meningkatkan growth net sales pada akhir 2023 karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros," ujarnya, Senin, 20 Februari 2023.

Dia menyebut pasar ekspor produk farmasi di negara Asia dan Afrika masih sangat luas. Phapros akan agresif memperluas pasar ke negara lain agar kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih meningkat. Dari data Kementrian Perindustrian, industri farmasi menyumbang 4,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Saat ini kami sedang menjajaki pasar Nigeria, dan nantinya mulai melebar ke negara-negara Afrika lainnya," tambahnya.

Diketahui, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja double digit. Guna memenuhi target tersebut, perseroan berencana meluncurkan 10 sampai 12 produk baru. Hingga 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 60% branded dan 40% generik.

Phapros juga akan melakukan re-branding produk obat jual bebas dan berkolaborasi dengan Universitas Airlangga dan RSUD dr. Soetomo, Surabaya untuk mengembangkan alat kesehatan tulang dan gigi.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2022, PEHA mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,12 miliar tumbuh 57,33% dari periode yang sama tahun lalu Rp10,88 miliar.

Laba bersih ini dikontribusi atas kenaikan penjualan bersih produsen Antimo ini yang naik 14,24% menjadi Rp876,43 miliar dari Rp767,17 miliar pada 9 bulan di 2021.

(roi)