Pedagang Unggas di Pasar Sepanjang Mengeluh Akibat Penanganan IPAL Tak Kunjung Selesai

Menurutnya, pemerintah melalui dinas terkait tak kunjung memberikan solusi dan tidak ada stok unggas yang dijual, ditakutkan kondisi pasar sepi dan roda perekonomian tersendat.

Nov 26, 2022 - 18:01

NUSADAILY.COM-SIDOARJO-  Tukang potong dan pedagang unggas di pasar Sepanjang Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo mengeluh. Pasalnya mereka tak melakukan aktivitas selama empat hari. Itu dikarenakan penanganan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di Rumah Potong Unggas (RPU) setempat belum selesai.

Mereka meminta diizinkan kembali untuk beraktivitas dagang dan memotong unggas. “Pedagang unggas Pasar Sepanjang berharap aktivitas dagang dan pemotongan unggas kembali diizinkan,” ucap H. Imam perwakilan pedagang dan pemotong unggas, Rabu (23/11/2022).

BACA JUGA : Awas! Surabaya Raya Diperkirakan Bakal Diguyur Hujan Deras...

Menurutnya, pemerintah melalui dinas terkait tak kunjung memberikan solusi dan tidak ada stok unggas yang dijual, ditakutkan kondisi pasar sepi dan roda perekonomian tersendat.

 “Kami berharap pemerintah melalui dinas terkait segara memberikan izin kembali untuk kami. Karena sudah 4 hari pasca diberhentikan sementara kondisi pasar sudah sepi. Kios pemotongan unggas adalah satu kesatuan dengan pedagang unggas,” terangnya.

Sementara di tempat sama, politikus Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) yang mendatangi Pasar Taman karena mendapat keluhan para pedagang. Dia juga meminta pemerintah untuk segera mencarikan solusi yang terbaik.

BACA JUGA : Rodalink Ajak Pesepeda Jatim Gowes Santai di Sidoarjo Saat...

Solusi yang dimaksud yakni, tidak merugikan pedagang dan pemotong unggas, serta juga masyarakat sekitar yang terganggu dengan bau menyengat atas limbah dari pemotongan unggas. “Pemerintah harus hadir secara baik dalam memberikan solusi, bukan memotong ekonominya,” katanya.

Ia menambahkan, bukan tanpa alasan para pemilik kios pemotongan unggas ini diprotes warga lantaran limbahnya dianggap cemari lingkungan dan berbau menyengat.

 “Harusnya pemerintah menyiapkan tempat pembuangan limbah yang layak dan sesuai. Karena para pedagang dan pemilik rumah pemotongan unggas ini membayar retribusi dan pajak tiap tahun untuk mendapatkan fasilitas yang baik dari pemerintah,” papar mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra periode 2014-2019 itu saat temui pedagang unggas.

Ia berharap melalui dorongan fraksi Gerindra DPRD Sidoarjo, pemerintah dapat menyelesaikan permasalah limbah tersebut. Tempat pembuangan limbah yang baik menjadi solusi agar pedagang dan masyarakat sekitar sama-sama tidak dirugikan.

“Hal ini harus segera diselesaikan supaya para pedagang ini tidak dihentikan dan masyarakat juga tidak terganggu dengan limbahnya. Pemerintah harus menyiapkan tempat limbah yang baik mumpuni dan memenuhi syarat,” tegasnya.

Masih kata BHS, pemerintah harusnya tak ragu menyelesaikan permasalah limbah tersebut. Pasar yang sudah berdiri puluhan tahun ini adalah pasar yang sah yang diresmikan oleh pemerintah.(ris)