PDIP Melempar Sindiran Safari Anies Sepi

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir safari politik Anies Baswedan di Surabaya sepi. Hasto menyebut publik sudah tahu siapa yang membangun Surabaya

Mar 20, 2023 - 16:43
PDIP Melempar Sindiran Safari Anies Sepi
Anies Baswedan di Surabaya (Foto: Wisnu Setiadarma)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - PDIP lagi-lagi melempar sindiran ke bakal calon presiden (bacapres) 'Koalisi Perubahan' Anies Baswedan. PDIP menyindir kegiatan safari Anies di Surabaya yang sepi namun dibantah mentah-mentah oleh NasDem.
Sebagai informasi, Anies Baswedan menggelar safari ke Jatim mulai Jumat (17/3) hingga Minggu (19/3). Selama di Jatim Anies melakukan sejumlah agenda, mulai Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya, ziarah makam, sowan ke ulama Madura, hingga menebar ikan di Kalimas Surabaya.

PDIP Sindir Safari Anies Sepi
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir safari politik Anies Baswedan di Surabaya sepi. Hasto menyebut publik sudah tahu siapa yang membangun Surabaya.

BACA JUGA : 7 Oknum TNI Diamankan Puspom TNI dari Tempat Hiburan Malam

"Safarinya kan sepi. Ya, safarinya sepi, karena tahu Surabaya selama ini siapa yang membangun," kata Hasto usai rapat koordinasi teknis (Rakornis) PDIP di Hotel Vasa Surabaya, dilansir detikJatim, Minggu (19/3/2023).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan penjelasan di sela-sela Rakornis di Surabaya.
Hasto menyebut gagasan yang dibawa Anies untuk masyarakat Surabaya tidak relevan. Menurutnya, publik bisa menilai sendiri gagasan-gagasan itu.

"Orang datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan, kan masyarakat Surabaya bisa menilai," tambahnya.

Dia melanjutkan, warga Surabaya tidak butuh gagasan-gagasan. Namun, lebih kepada kerja nyata di lapangan. Hasto lantas menyentil capaian Anies selama memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur.

"Ya kan kalau orang Surabaya berpikir, kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya. Kira-kira kan gitu," ungkapnya.dilansir dari detik.com
Ditanya apakah Anies mencuri start kampanye, Hasto mengembalikan lagi kepada persepsi publik. Masyarakat bisa menilai sendiri mana pemimpin yang bergerak karena ambisi dan mana yang bermodalkan prestasi.

"Rakyat akhirnya yang akan menilai, rakyat itu tahu mana pemimpin yang bergerak, karena keyakinan politik bermodalkan dengan prestasi, mana pemimpin yang bergerak karena ambisi. Rakyat bisa tahu," tandas Hasto

Anies sendiri menyebut bahwa serangkaian kegiatan yang dilakukannya akhir-akhir ini bukan mencuri start kampanye. Anies menyebutnya sebagai head start.

"Jadi teman-teman semua, Insyaallah pertemuan ini menjadi awalan, hari ini yang kita miliki bukan mencuri start, kalau mencuri start kesannya seperti tengok kanan-kiri nyelonong. Bukan, ini adalah head start bukan mencuri start," kata Anies saat menghadiri acara dialog kebangsaan dan silahturahmi lintas tokoh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya di Walking Drums Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/3) lalu.

Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali menepis Hasto yang bilang safari Anies Baswedan di Surabaya sepi. Ali menyebut kedatangan Anies justru disambut antusiasme luar biasa dari warga Jatim.

"Antusiasme masyarakat luar biasa. Madura kemarin, wah. Terus kemudian setelah salat Jumat itu antusiasme masyarakat itu nggak kalah," kata Ali saat dikonfirmasi, Minggu (19/3/2023).
Ali mengatakan warga ramai-ramai mendatangi Anies usai melakukan ibadah salat Jumat. Kegiatan Anies itu, sebut Ali, bukan dalam rangka berkampanye.

"Jadi kemudian bahkan ada imbauan bahwa melarang Anies untuk salat. Gimana, orang salat itu kewajiban umat Islam, kemudian masyarakat berbondong-bondong menyalami Mas Anies itu ya masyarakat. Bukan Anies berkampanye kan," katanya.

Ali heran dengan komentar Hasto lantaran menurutnya berbagai foto di media sosial memperlihatkan suasana kegiatan Anies itu. Menurutnya, foto-foto itu tak bisa dimodifikasi.

"Masak nggak lihat di medsos, nggak lihat di media. Emang foto-foto medsos bisa dimodifikasi, bisa diakalin gambarnya, kan nggak," kata dia.

Lebih lanjut Ali pun menyebut Hasto kurang kerjaan soal komentarnya itu. Dia menilai masyarakat bisa melihat sendiri suasana kedatangan Anies di sana.

"Kurang kerjaan kali ya. Kan konsolidasi atau silaturahmi itu kan hak semua warga negara. Kita tidak mau mengomentari pernyataan Hasto bahwa tentang itu sepi dan tidak, tapi saya pikir pada bisa melihat tentang bagaimana antusiasme masyarakat sampai di Madura," katanya.

Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR ini heran Hasto mengomentari sosok bakal capresnya. Dia menyindir PDIP yang sampai saat ini masih belum mengumumkan tokoh jagoannya untuk diusung capres di Pemilu 2024.

"Untuk apa Kemudian kita memperdebatkan justifikasi orang, untuk apa mengomentari orang lain. Artinya Mas Hasto mendorong dia siapa jagoannya, ya kan, baru kita lihat. Diterima nggak. Jangan hanya menilai orang, mempermasalahkan calon orang lain tapi calonnya sendiri kita nggak pernah tahu nih siapa," kata Ali.

Alih-alih, Ali menilai tak etis sesama parpol mencela sosok bakal capres yang diusung. Dia mendorong gelaran pemilu yang dapat terlaksana dengan damai ke depannya.

"Kan daripada kita saling menilai, kan gini, pencalonan Mas Anies oleh NasDem itu kan keputusan kedaulatan partai. Menjadi tidak etis kalau sesama parpol saling mencela satu sama lain, padahal kita ingin pemilu yang damai, yang lebih berkualitas," ujarnya.(ris)