Payudara Laki-laki Termasuk Zona Sensitif, Ini Fungsinya

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Setiap organ yang terbentuk dalam tubuh manusia pasti memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Lalu, pertanyaan demi pertanyaan muncul ketika membahas payudara. Pada perempuan, payudara berguna untuk menyusui, tetapi bagaimana fungsi payudara laki-laki?

Kebanyakan orang mungkin mengira puting susu pada laki-laki tak ada gunanya dan keberadaanya acapkali diperdebatkan. Namun, segala yang tercipta di dunia tentunya memiliki manfaat bukan?

Fungsi Payudara Laki-laki
Dikutip dari Men's Health, sebelum berdiferensiasi menjadi laki-laki atau perempuan, embrio selama masa kehamilan lebih dulu mengembangkan payudara dan puting susu. Jadi, hal tersebut sudah termasuk ke dalam 'template'. Sebab, pada dasarnya kedua jenis kelamin tersebut memiliki jaringan dan bagian tubuh yang sama.

"Jadi secara embriologis, dengan apa yang kita sebut embrio dalam periode janin, saat itulah jenis jaringan payudara dan area puting netral terbentuk," kata Jeffrey Laitman, Ph D, direktur Pusat Anatomi di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai.

Di bawah pengaruh hormon testosteron dan kromosom Y, janin laki-laki mulai mengembangkan organ seks, seperti penis dan testis, sementara puting dan areola di sekitarnya akan lebih kecil daripada perempuan. Namun, proses biologis tersebut tidak berlaku jika janin mengidap athelia, yakni suatu kondisi langka di mana embrio tidak membentuk salah satu atau kedua putingnya.

Kendati payudara laki-laki tidak bisa berkembang, fungsinya sebagai perangsang tetap berjalan. Bahkan, payudara laki-laki disebut-sebut lebih sensitif ketimbang perempuan.

"Puting pria memiliki ratusan ujung saraf yang membuatnya sangat sensitif dan mudah terangsang secara seksual," jelas dr Laitman.

Manusia umumnya memiliki kelenjar dan saraf payudara yang sama. Bagi wanita, fungsi kedua jaringan tersebut membantu melumasi area puting agar lebih lembut ketika menyusui, sedangkan pada pria membuat puting lebih sensitif saat berhubungan seks. Oleh karenanya, zona erotis dalam diri seseorang sangat penting untuk dipertahankan.

Kemudian, apakah pria bisa mengeluarkan cairan dari puting sama halnya dilakukan perempuan? tentu bisa, tetapi hal itu dikatakan tidak normal karena beberapa alasan medis, termasuk galaktorea dan ginekomastia.

Galaktorea bisa terjadi pada pria jika berada di bawah pengaruh hormon prolaktin atau mengalami hipogonadisme, yaitu kadar testosteron rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh efek samping obat dan gangguan kelenjar hipofisis.

Di sisi lain, ginekomastia atau pembesaran payudara cenderung menjangkiti laki-laki remaja yang sedang mengalami pubertas dan biasanya hanya bersifat sementara.

Meskipun ginekomastia tidak dianggap terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara, laki-laki dengan pembesaran atau pembengkakan payudara harus dievaluasi oleh dokter untuk memastikan diagnosisnya. Kanker payudara paling sering dideteksi dengan terbentuknya benjolan yang mengeras di bawah puting dan areola.

Dengan demikian, payudara bukanlah struktur yang tidak berguna bagi laki-laki. Fungsi payudara laki-laki telah membawa keuntungan dalam hal merespons rangsangan guna memenuhi kepuasan seksual.(eky)