Pakar Korea Selatan Diduga Jadi Incaran Hacker Korut

Pemerintahan Korea Selatan menuding hacker yang dipekerjakan Korea Utara mengincar setidaknya 892 pakar kebijakan luar negeri mereka. Pakar yang diincar ini kebanyakan adalah akademisi dan sudah mulai dijadikan target peretasan sejak April lalu, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Selasa (27/12/2022).

Dec 27, 2022 - 21:46
Pakar Korea Selatan Diduga Jadi Incaran Hacker Korut
Ilustrasu Hacker Korut Incar Ratusan Pakar Korsel Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pemerintahan Korea Selatan menuding hacker yang dipekerjakan Korea Utara mengincar setidaknya 892 pakar kebijakan luar negeri mereka.

Pakar yang diincar ini kebanyakan adalah akademisi dan sudah mulai dijadikan target peretasan sejak April lalu, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Selasa (27/12/2022).

Serangan siber tersebut diawali dengan spear phishing email, yang biasanya mengaku sebagai pejabat Korsel. Biasanya dalam email tersebut berisi tautan ke situs palsu ataupun berisi attachment berisi virus.

Memang, metode yang dipakai ini tak canggih-canggih amat, namun terbilang sukses menipu sejumlah korbannya. Alhasil sejumlah pakar Korsel tersebut menjadi korban pencurian data pribadi, termasuk daftar kontak emailnya yang kemudian juga menjadi target hacker tersebut.

Tak cuma itu, ada 13 perusahaan yang kebanyakan peritel online menjadi korban ransomware. Pihak berwajib Korsel menyebut hanya 49 korban yang benar-benar menyerahkan kredensial seperti user name dan password ke situs palsu, dan hanya dua perusahaan yang membayar uang tebusan sebesar USD 1.980.

Ini juga pertama kalinya hacker Korut tersebut melancarkan serangan siber ke Korsel. Mereka juga pernah mengincar peneliti keamanan untuk mencari celah keamanan yang belum ditambal, bahkan pernah juga memanfaatkan tragedi Itaewon untuk menyerang warga Korsel.

Perang di ranah siber tampaknya memang menjadi salah satu andalan Korut selama beberapa tahun belakangan. Bahkan serangan siber ini juga disebut menjadi sumber pemasukan utama bagi negara tersebut, karena selama bertahun-tahun dikenai sanksi embargo dan lain-lain.

Diperkirakan hacker Korut sudah mencuri uang kripto senilai USD 1,72 miliar sejak 2017 lalu. Bahkan mereka pun tampaknya tak terpengaruh terhadap crypto winter yang terjadi saat ini, karena uang tebusan ransomware-nya pun masih dibayarkan menggunakan bitcoin.

Oh ya, para hacker Korut ini sebenarnya sudah menyamarkan identitasnya. Namun pihak berwajib Korsel menganggap kalau serangan ini dilakukan oleh grup hacker yang juga menyerang pembangkit listrik Korea Hydro & Nuclear Power pada 2014 lalu, karena menggunakan alamat IP dan taktik yang serupa.

(roi)