Padahal Segini Lo Hasil Survei Elektabilitas AHY-Aher, Kok PKS Ngotot Ya
Nama AHY kembali muncul dalam hasil survei Charta Politika. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas AHY sebagai cawapres berada pada angka 7,2 persen.
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Partai NasDem, Demokrat, dan PKS belum resmi membentuk koalisi menghadapi Pilpres 2024.
Meski sepakat Anies Baswedan sebagai capres, namun mereka belum menemukan titik temu soal cawapres.
Partai Demokrat menganggap Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sosok ideal mendampingi Anies. Namun PKS menyodorkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Lantas, bagaimana tingkat elektabilitas AHY dan Aher dari berbagai survei?
Merujuk survei Litbang Kompas 24 September hingga 7 Oktober 2022, AHY berada di urutan kelima bursa calon wakil presiden dengan tingkat elektabilitas 6,5 persen.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,8 persen.
Nama AHY juga muncul dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia sebagai salah satu tokoh calon presiden potensial. Elektabilitasnya 4,1 persen.
Survei Indikator dilaksanakan 13-20 September 2022 dengan melibatkan 1.220 responden.
Nama AHY kembali muncul dalam hasil survei Charta Politika. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas AHY sebagai cawapres berada pada angka 7,2 persen.
Survei Charta Politika dilakukan pada 6-13 September 2022 dengan jumlah sampel 1.220.
Jika dibandingkan dengan Aher, tingkat elektabilitas AHY masih jauh lebih tinggi. Nama Aher bahkan hanya muncul dalam dua hasil survei dalam setahun terakhir.
Lembaga survei KedaiKOPI sempat memunculkan nama Aher sebagai salah satu sosok calon potensial untuk maju dalam Pilpres 2024.
Survei yang dilakukan bulan Januari 2022 lalu itu menunjukkan Aher hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 1,3 persen dan ditempatkan di posisi delapan.
Aher kalah saing dengan tokoh lainnya di lima besar seperti Ganjar Pranowo di posisi puncak dengan elektabilitas 25 persen. Lalu, berturut disusul Prabowo Subianto (21,9 persen), Anies Baswedan (16,2 persen), Ridwan Kamil (7,7 persen) dan AHY (5,3 persen).
Survei KedaiKOPI ini mengambil sampel responden sebanyak 1.201 orang yang digelar pada 17-24 Januari 2022 di 34 provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, nama Aher muncul pada survei yang dilakukan oleh Indikator Political Opinion (IPO) bulan Maret 2021 lalu.
Aher dalam survei ini mendapatkan elektabilitas sebagai Capres sebesar 2,3 persen dan menempati urutan kesembilan dari total 20 nama. Bahkan elektabilitas Aher kalah dari nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang berada di posisi delapan dengan 3,8 persen.
Survei IPO ini melibatkan 1.200 responden pada 10-22 Maret 2021. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,50 persen dengan tingkat akurasi data 97 persen.(han)