Optimalisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Tingkatkan Kesejahteraan dan Layanan Kesehatan

Oct 23, 2024 - 19:52
Optimalisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Tingkatkan Kesejahteraan dan Layanan Kesehatan
Dadang Dedy Iskandar, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep.

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep terus mempercepat realisasi penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk tahun anggaran 2024. Hingga triwulan ketiga, realisasi di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penerima anggaran telah mencapai sekitar 60 hingga 70 persen.

 

Hal ini diungkapkan oleh Dadang Dedy Iskandar, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep.

 

"Dari data yang ada, realisasi DBHCHT di berbagai OPD telah mencapai kisaran 60 hingga 70 persen. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan yang direncanakan sudah berjalan dengan baik, terutama di bidang Kesejahteraan Masyarakat, Kesehatan, dan Penegakan Hukum," ungkap Dadang. Rabu 23 Oktober 2024.

 

Dalam bidang kesehatan, Dinas Kesehatan dan RSUD dr. H. Moh. Anwar menjadi penerima alokasi DBHCHT.

 

Dana tersebut digunakan untuk mendukung Universal Health Coverage (UHC) dan pengadaan obat-obatan.

 

"Kami berharap dengan adanya alokasi dana ini, layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tergantung pada BPJS, dapat terus ditingkatkan," lanjutnya.

 

Di sektor kesejahteraan masyarakat, beberapa OPD seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Sosial P3A, dan Dinas Ketenagakerjaan juga menerima alokasi DBHCHT.

 

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggunakan dana untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani dan petani tembakau melalui bantuan pupuk serta sarana prasarana pertanian, seperti roda tiga dan handtractor.

 

Selain itu, Dinas Sosial P3A akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 3.150 buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau sebesar Rp900.000, yang akan disalurkan dalam tiga bulan.

 

Dinas Ketenagakerjaan fokus pada penggunaan dana untuk memberikan pelatihan kepada pekerja sektor tembakau serta membayar premi BPJS Ketenagakerjaan.

 

Di bidang penegakan hukum, Dinas Koperasi, UKM, Disperindag, dan Satuan Polisi Pamong Praja juga menerima alokasi DBHCHT.

 

Sedangkan Dinas Koperasi dan Perindustrian memanfaatkan dana tersebut untuk menyelesaikan pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), yang diharapkan dapat mendukung industri tembakau di Sumenep.

 

Selanjutnya, Satpol PP menggunakan dana tersebut untuk sosialisasi pemberantasan rokok ilegal dan melakukan operasi penegakan hukum bersama Bea Cukai Pamekasan.

 

Untuk Diskominfo Sumenep, juga mendapat alokasi untuk mempublikasikan kegiatan terkait penggunaan dana ini agar masyarakat memahami manfaatnya.

 

Walaupun Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam tidak menerima alokasi DBHCHT pada tahun 2024, Dadang Dedy Iskandar memastikan bahwa pihaknya tetap menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program di setiap OPD penerima DBHCHT.

 

"Kami tetap melakukan pengawasan agar penggunaan dana ini berjalan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.

 

Melalui berbagai program yang telah dijalankan, Pemkab Sumenep berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki layanan kesehatan, serta memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan rokok ilegal di wilayahnya. (nam/wan)