NSS VII 2024 Dukung Asta Cita Presiden untuk Peningkatkan Daya Saing Industri dan Swasembada Gula Nasional

Dec 4, 2024 - 17:14
NSS VII 2024 Dukung Asta Cita Presiden untuk Peningkatkan Daya Saing Industri dan Swasembada Gula Nasional

NUSADAILY.COM – MALANG - PT Kebon Agung Pakisaji, Kabupaten Malang, menjadi tuan rumah National Sugar Summit (NSS) VII 2024. NSS digelar setiap tahun oleh komunitas pergulaan nasional Indonesia. Kegiatan digelar selama dua hari, tanggal 4 - 5 Desember.

 

Keistimewaan NSS VII kali ini, adanya eksibisi berbagai mesin dan peralatan baik off farm maupun on farm. Serta disajikannya peragaan dan demo hasil-hasil riset terutama varietas-varietas unggul baru hasil persilangan P3GI Pasuruan.

 

Selain itu, pada NSS VII kali ini juga diberikan penghargaan kepada pabrik gula berprestasi, petani milenial berprestasi, serta mitra usaha terbaik.

 

Dipilihnya PG Kebon Agung sebagai tuan rumah NSS VII bukan tanpa sebab. Karena berbagai update teknologi di bidang on farm dan off farm dan model kemitraan berbasis kearifan lokal di wilayah Malang Selatan yang sudah teruji bertahun-tahun dan mengantarkan Malang menjadi sentra area tebu di Jawa Timur.

 

PG Kebon Agung sebagai tuan rumah juga merupakan model industri gula yang sukses memadukan teknologi dan kemitraan. Hingga tumbuh menjadi perusahaan gula yang berdaya saing tinggi di tengah persaingan yang sangat ketat.

 

"NSS kali ini menjadi sejarah baru. NSS yang selalu diadakan setiap tahun kali ini mencoba kita bawa ke pabrik dan kebun, sebelum-sebelumnya selalu diadakan di hotel," ungkap Direktur Utama PT Kebon Agung, Didid Taurisianto.

 

Pada konferensi industri gula terbesar di Indonesia tahun ini pun mengusung semangat program Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Dimana ketahanan pangan jadi salah satu fokus di dalamnya.

 

"Gula dan seluruh ekosistemnya menempati posisi penting pada 5 tahun ke belakang untuk mencapai swasembada gula pada tahun 2030," terang Didid.

 

Sebagai informasi, NSS merupakan ajang berkumpulnya para pelaku industri gula yang tergabung dalam Asosiasi Gula Indonesia (AGI). Termasuk wadah perusahaan gula, baik BUMN maupun swasta dan Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) yang merupakan tempat berhimpunnya para profesional ahli gula di seluruh Indonesia.

 

Kegiatan NSS VII cukup penting. Terutama dalam menunjang  dan mewujudkan tekad pemerintah untuk menjawab tantangan industri gula melalui beberapa kebijakan dan langkah strategis.

 

Diantaranya, menerbitkan Peraturan Presiden nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel). Kedua, menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 418 tentang Peta Jalan (Roadmap) Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

 

Lalu, menerbitkan Keputusan Presiden nomor 15 tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. 

Telah dialokasikan lahan seluas 637.429 hektare untuk kebun tebu dan pabrik gula di Merauke dan juga dilakukan tanam tebu perdana oleh Presiden Jokowi di kampung Sermayam Indah distrik Tanah Miring pada tanggal 23 Juli 2024.

 

Target besar yang dicanangkan Pemerintah adalah swasembada gula konsumsi dapat tercapai di tahun 2028 dan swasembada gula industri dapat dicapai di tahun 2030. Perluasan areal lahan perkebunan tebu sampai dengan 700.000 hektare dengan produktivitas tebu 93 ton per hektare dan rendemen 11,2 persen. Produksi bioethanol mencapai 1.200.000 kilo liter pada tahun 2030.

 

Sejalan dengan program besar tersebut, NSS VII kali ini mengambil tema, optimalisasi teknologi dan kemitraan dalam upaya menunjang produksi untuk meningkatkan daya saing industri gula nasional.

 

NSS VII menghadirkan beberapa pembicara kunci, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Gubernur Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian dan Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula di Kabupaten Merauke. Disamping itu juga dibahas tentang Perubahan Iklim Global dan Nasional, Standar Industri Hijau, Bioenergi dan Gula Sehat dari tinjauan BPOM.

 

Peserta National Sugar Summit 2023 ditargetkan berjumlah 500 orang off line dan 100 orang on line yang berasal dari Pemerintah (Menteri/Pejabat Tinggi Lembaga Negara), Direksi dan manager perusahaan gula milik negara maupun swasta, anggota AGI-IKAGI, petani tebu, pemerhati gula, peneliti, Perguruan Tinggi, investor gula, pelaku usaha dan mitra industri gula baik dalam maupun luar negeri serta peserta dari negara-negara yang tergabung dalam ASEAN Sugar Alliance (ASA).

 

Indra Wijayanto, S.T, M.SE, Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional mengatakan kegiatan NSS yang digelar setiap tahun ini sangat bermanfaat. Terutama untuk swasembada gula di Indonesia.

 

"Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah, yakni swasembada pangan nasional khususnya gula. NSS VII ini kita harapkan menjadi jalan untuk swasembada gula di tahun 2027 nanti," papar Indra.(ap/wan)