Ngeri! Otak Pria 26 Tahun Ini ‘Meledak’ Usai Bersin, Ini Penyebabnya

Seorang pria di Alabama, AS, mengalami otak 'meledak' setelah bersin. Hal tersebut terjadi lantaran pria berusia 26 tahun itu mengidap pendarahan otak yang berbahaya setelah bersin, sehingga menyebabkan gumpalan darah pecah di tengkoraknya.

May 6, 2023 - 03:00
Ngeri! Otak Pria 26 Tahun Ini ‘Meledak’ Usai Bersin, Ini Penyebabnya
Ilustrasi otak (Foto: Tagar/Pixabay)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Seorang pria di Alabama, AS, mengalami otak 'meledak' setelah bersin. Hal tersebut terjadi lantaran pria berusia 26 tahun itu mengidap pendarahan otak yang berbahaya setelah bersin, sehingga menyebabkan gumpalan darah pecah di tengkoraknya.

Tekanan bersin yang dialaminya pria yang bernama Sam Messina itu menyebabkan darah menyembur keluar dari hidungnya, memicu stroke dan menyebabkan dirinya pingsan beberapa menit kemudian. Messina dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Saat dicek, dokter menemukan bahwa pria tersebut didiagnosis arteriovenous malformation (AVM), suatu kondisi yang menyebabkan kusutnya pembuluh darah yang menghubungkan arteri dan vena di otak. Arteri dan vena bisa pecah, menyebabkan perdarahan di kepala.

"Saya sedang berkembang di perguruan tinggi setelah memulai tahun pertama ketika saya berbaring di tempat tidur, dan saya bersin," kata Messina, dikutip dari Daily Mail.

"Dan ketika saya bersin, pada dasarnya saya menderita aneurisma. Saya mengalami penggumpalan darah, suatu kondisi di mana saya memiliki penggumpalan darah di otak saya yang tidak pecah sampai usia 20-an," imbuhnya lagi.

Messina pun harus menjalani tiga operasi dalam waktu seminggu untuk menghilangkan gumpalan darah. Meskipun demikian, pria tersebut kabarnya sudah sembuh.

Terkait AVM
Dalam kebanyakan kasus, orang yang lahir dengan AVM dapat muncul segera setelah lahir atau di kemudian hari. Sampai saat ini para ahli tak yakin apa penyebabnya, namun ada kemungkinan penyakit tersebut bisa diturunkan dari genetik atau keluarga.

AVM diperkirakan mempengaruhi sekitar 1,4 dari setiap 100.000 orang. Arteri mengangkut darah yang kaya oksigen dari jantung ke otak, sementara vena membawa darah yang kekurangan oksigen kembali ke paru-paru dan jantung.

AVM dapat terjadi di mana saja di tubuh, namun biasanya paling sering terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.

Beberapa orang dengan AVM otak dapat mengidap sakit kepala atau kejang. Seringkali tidak ditemukan sampai setelah pendarahan ketika pembuluh darah pecah dan berdarah.(eky)