NUSADAILY.COM – PONOROGO – Banyak kalangan mengapresiasi langkah Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang memilih ngantor di Kecamatan Pudak yang merupakan wilayah terdampak Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) paling parah.
Seperti diketahui, Kecamatan Pudak merupakan sentra sapi perah di Kabupaten Ponorogo, ratusan ekor sapi di wilayah ini terjangkit PMK.
Baca Juga: PMK Makin Parah, Peternak Sapi Ponorogo Ramai-ramai Wadul ke Dewan
Sampai dengan tanggal 20 Juni 2022, kasus sapi terpapar PMK di Pudak sebanyak 4.716 ekor. Dari ribuan ekor sapi yang terpapar itu, sebanyak 4.006 ekor telah tertangani.
Sedangkan, sapi yang mati akibat penyakit ini sebanyak 473 ekor. Selain itu, sapi yang dinyatakan sembuh baru dua ekor.
Pada hari kedua Bupati di Pudak, dia mendatangi salah satu kendang milik peternak di Kecamatan Pudak, bupati menemukan fenomena aneh yang terjadi pada sapi.
Baca Juga: Banjiri Alun-alun Ponorogo, Puluhan Reog Perjuangkan Rekomendasi UNESCO
Dia menyebut, kemungkinan tidak hanya virus PMK saja yang menyerang ternak, tetapi ada faktor lain yang membuat sapi lebih cepat mati.
“Sapi tidak mau makan dan tau-tau mati. Padahal masih dalam proses pengobatan dan penyembuhan. Nah ini yang perlu kita teliti,” kata Sugiri kepada nusadaily.com, Selasa (21/06/2022).