NUSADAILY.COM – PASURUAN – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah menyampaikan, sebanyak 238 kasus demam berdarah dengue (DBD) tercatat di Kabupaten Pasuruan selama 5 bulan terakhir. Empat pasien dilaporkan meninggal dunia.
“Demam berdarah itu harus diketahui sejak dini dan seketika diobati. Kalau terlambat bisa berakibat fatal, yaitu kematian. 4 yang meninggal dikarenakan telat mendapat penanganan,” katanya, dikutip dari detikcom, Jumat (27/5/2022).
BACA JUGA: Covid Meningkat, Lumajang Rawan DBD
Mengantisipasi kasus terus naik, Dinkes Kabupaten Pasuruan menggalakkan fogging. Para kader Jumantik juga digerakkan membagikan abate kepada warga.
“Kita telah menyelidiki epidemiologi untuk memutus penularan. Termasuk galakkan fogging dan sosialisasi dari para Jumantik ke rumah warga sambil bawa bubuk Abate,” terang Ani.
BACA JUGA: Dinkes Kendari Ajak Masyarakat Lakukan PHBS Guna Berantas DBD
Ani mengimbau warga agar kembali menggalakkan langkah 3M, yakni menguras dan menutup penampungan air hingga mengubur barang bekas yang menimbulkan genangan air.
“Lingkungan kotor bisa memicu nyamuk Aides Aegypti berkembang biak. Jadi harus terapkan pola hidup bersih dan sehat termasuk menjaga kebersihan lingkungan,” pungkas Ani.(lna)