NUSADAILY.COM – JAKARTA – Nikel menjadi salah satu harta karun besar yang terkandung di bumi Indonesia. Sampai saat ini pemerintah sedang mengarahkan nikel harus diolah menjadi barang bernilai tambah.
Salah satunya adalah menawarkan nikel untuk dijadikan baterai mobil listrik. Pemerintah pun sudah mencolek Tesla, pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat untuk menggarap hal tersebut.
BACA JUGA: Elon Musk Akusisi Twitter, Saham Tesla Jatuh Lebih dari 12 Persen
Dewan Penasihat Asosiasi Profesi Metalurgi Arif S Tiammar mengatakan langkah ini memang tepat untuk dilakukan. Pasalnya sebagai perusahaan mobil listrik, Tesla memang menjadi primadona di industri ini.
“Kalau dari segi merek Tesla memang primadona, baik di china, kalau ada mobil dikirim ke Indonesia made in china, tapi mobil Tesla. Nah dalam waktu hanya beberapa tahun berdiri market cap itu melebihi industri mobil dunia, game changer memang,” ungkap Arif dalam Podcast Tolak Miskin detikcom.
Namun, menurut Arif untuk mengolah nikel bahkan membentuk sebuah rangkaian rantai pasok produk hilirisasi nikel tak melulu harus menggandeng Tesla semata. Menurutnya, masih banyak pabrikan lain yang bisa diajak kerja sama bila Tesla menolak untuk bekerja sama.
“Untuk EV sendiri kan banyak pemainnya ada Volkswagen, ada Honda dan Toyota juga yang mulai menggeliat,” ungkap Arif dilansir dari detikcom.