NUSADAILY.COM-JAKARTA- BUMN transportasi harus atur ulang skema bisnis. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Baleg DPR, Achmad Baidowi. Biasanya bulan puasa dan menjelang lebaran merupakan waktu panen bagi perusahaan transportasi. Baik itu tranportasi udara, laut maupun darat.
“Namun Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini membuat hal itu berubah, karena pada saat ini perusahaan tranportasi justru banyak tak beroperasi,” ujar Achmad kepada wartawan di Jakarta, Rabu 29 April 2020.
Dijelaskannya, kondisi seperti ini bisa dijadikan momen bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi seperti PT Garuda Indonesia, ASDP, PT Pelni, dan PT KAI untuk mengatur ulang skema bisnis ke depan.
“Seharusnya bulan-bulan ini bisnis transportasi mengalami puncaknya, namun pemerintah melarang mudik. Sehingga kemudian banyak yang tak beroperasi. Kondisi saat ini BUMN transportasi bisa mengatur ulang terkait skema bisnis ke depan,” terang Anggota Komisi VI DPR RI ini dikutip nusadaily.com.
Menurutnya, dalam mengatur kembali skema bisnis ini agar saat pandemi berakhir. Kinerja BUMN transportasi bisa beradaptasi dengan keadaan. BUMN juga bisa menghitung ulang semua layanan yang perlu ditingkatkan. Atau layanan yang harus dihilangkan karena selama ini cenderung merugi.
“Untuk Garuda Indonesia misalnya, saya minta mengkaji ulang semua rute yang ada. Dan melaporkannya secara tertulis kepada Kementerian BUMN dan DPR. Sehingga kajian atas rute itu bisa dipertanggung jawabkan di kemudian hari,” katanya dilansir induk imperiumdaily.com ini.
Achmad mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan BUMN yang tak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi COVID-19 ini. Ia berharap skema ini tetap bertahan hingga pademi COVID-19 berakhir.
“BUMN telah memilih untuk menjadikan PHK sebagai alternatif paling terakhir saat menghadapi pandemi COVID-19. Semoga skema itu tatap berlangsung hingga pademi COVID-19 berlalu,” pungkasnya.(dan)