NUSADAILY.COM – LUMAJANG – Hadfana Firdaus, lelaki 34 tahun yang bertindak kontroversial menendang sesajen di area Gunung Semeru dikeler polisi ke dalam ruang tahanan Markas Kepolisian Resor Lumajang pada Kamis, 20 Januari 2022 malam.
Dia yang telah menjadi tersangka dalam kasus menebar kebencian terhadap suatu golongan, baru saja dijemput oleh Satreskrim Polres Lumajang dari Mapolda Jawa Timur di Surabaya.
Dari pantauan, tampak konvoi polisi yang membawa Hadfana dengan menggunakan beberapa kendaraan. Tapi, tiada seorang pun dari pihak kepolisian yang bersedia memberikan keterangan.
Personil kepolisian terlihat bergegas menggiring Hadfana ke ruang pemeriksaan. Hadfana yang mengenakan kaos tahanan juga terus membisu sembari menundukkan kepala ejak kedatangannya hingga dimasukkan ke bilik jeruji besi.
Sampai jam 23.04 tengah malam ini, para awak media masih menunggu keterangan dari perwira kepolisian yang berwenang bicara.
Namun, berdasarkan penyampaian Polda Jatim sebelumnya bahwa Hadfana disangka berbuat kriminal atas tindakannya menendang sesajen salah satu Pura yang terletak di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Mendiskreditkan Tradisi Sesajen
Tingkah Hadfana bahkan disertai dengan ucapan kata-kata tertentu yang menjurus kesengajaan mendiskreditkan tradisi kaitan sesajen.
Polisi menanganj kasus ini mendasarkan dari bukti tindakan Hadfana melalui rekaman video berdurasi sekitar 27 detik. Maka, Hadfana jadi tersangka tindak pidana yang bakal dijerat Pasal 156 dan Pasal 158 KUHP yang ancaman hukumannya 4 tahun penjara.
Perkara ini menjadi sorotan luas dari berbagai kalangan. Secara umum, publik menilai Hadfana mencederai keutuhan Bangsa Indonesia yang terbingkai dalam berbagai perbedaan keyakinan sekalipun.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq salah satunya yang berpendapat, siapapun dilarang berbuat semena-mena terhadap perbedaan keyakinan. Menurutnya, ulah Hadfana nyata-nyata melanggar prinsip keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Thoriq pun penasaran dengan motif sesungguhnya yang mendorong Hadfana sekonyong-konyong begitu nekat berbuat demikian. Ia ingin berkesempatan menanyai langsung lelaki penyuka baju gamis yang datang ke Lumajang ditengah penanganan bencana awan panas guguran Semeru itu.
“Saya ingin tahu apa tujuan dia datang ke Lumajang. Kalau mau jadi relawan kami sangat berterima kasih. Tapi, jangan ada motif lain. Jika hanya ingin membuat kerusuhan silakan keluar,” tegas Thoriq. (hud/sut)