NATO Pertimbangkan Kirim 300.000 Tentara ke Perbatasan Rusia

NUSADAILY.COM – BEIJING - Pada tanggal 19, untuk mencegah meluasnya krisis Ukraina, NATO sedang mempertimbangkan untuk mengirim 300.000 tentara ke daerah perbatasan timur dekat Rusia. Tetapi koordinasi semacam itu dapat menjadi tantangan karena banyak sekutu sudah khawatir mereka kehabisan stok amunisi dan akan membutuhkan waktu dan uang untuk mengisinya kembali.

Menurut laporan, para pemimpin militer NATO sedang bersiap untuk menyerahkan rencana pertahanan regional terbaru. Pejabat NATO telah melontarkan gagasan untuk mengerahkan sebanyak 300.000 tentara di dekat perbatasan dengan Rusia. "Saya pikir kami membutuhkan pasukan untuk melawan Rusia yang kuat," kata seorang pejabat militer senior NATO, menekankan perlunya "lebih banyak pasukan" dan terutama lebih banyak pasukan "siap".

BACA JUGA : Turki Umumkan Persetujuan Finlandia Bergabung dengan NATO

Menurut laporan itu, untuk mewujudkan rencana sayap timurnya, NATO akan menghadapi tugas yang sulit, yaitu membujuk berbagai negara di benua Eropa untuk menyediakan segalanya, termasuk banyak senjata mahal, peralatan, amunisi dan tentara serta pelatihan. Tetapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg baru-baru ini menekankan bahwa tingkat konsumsi amunisi Ukraina saat ini jauh lebih tinggi daripada tingkat produksi negara-negara NATO terkait, yang membuat industri pertahanan berada di bawah tekanan. Waktu tunggu amunisi kaliber besar meningkat dari 12 bulan menjadi 28 bulan.

Begitu NATO siap mewujudkan rencana militer barunya, sekutunya harus menyediakan lebih banyak pasukan, pesawat terbang, kapal, dan tank yang siap. Apakah sekutu NATO siap menghadapi tantangan masih harus dilihat. Para pemimpin dari 30 negara anggota NATO akan bertemu untuk pertemuan puncak di Vilnius, Lituania, pada 11-12 Juli. (Mdr1)