NasDem Kota Malang Gelar Kampanye Penutup, Hanan: Paslon WALI Unggul di Tiga Kacamata Disiplin Ilmu
“Selama masa tenang, mulai 24 Nopember, tolong para kader NasDem untuk tidak ikutan tenang dan tidur nyenyak. Jaga di sekitar rumah masing-masing, jelaskan kepada tetangga dan sanak famili keunggulan program paslon WALI. Laporkan kepada Pengawas Pemilu jika ada orang luar yang mencurigakan,” kata Lita.
NUSADAILY.COM – MALANG – DPD Partai NasDem Kota Malang menggelar kampanye terakhir untuk pemenangan paslon WALI (Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin) Jumat, 22 Nopember, bertempat di BTC Guest house Kelurahan Rampal Celaket.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPW NasDem Jatim yang juga Anggota DPR RI Komisi X, Lita Mahfud Arifin, Paslon Cawawali Ali Muthohirin, partai pengusung dan ratusan warga sekitar.
Cawawali yang berjuluk Sam Ali, diarak oleh grup kesenian hadrah menuju ke lokasi acara, sementara warga terutama emak-emak berebut selfi. “Nanti hasilnya tak kirim kea nak-anak saya yang sekarang bekerja di Jakarta,” kata bu Nanik yang mengaku sebagai warga Celaket Gang 1.
Dalam orasi politiknya, Ketua DPD NasDem Hanan Jalil menyebut, paslon WALI memiliki keunggulan dari Tiga sisi keilmuan. “Menurut terawangan gaib Romo Peni Suparto, Pulung jatuh kepada mas Ali Muthohirin, kalau berdasarkan KH. Ahmad Suja’I ahli ilmu Falaq, derajat jatuhnya ke mas Wahyu Hidayat. Akan tetapi jika dilihat dari sisi ilmu statistik lewat survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA, maka pemenangnya adalah pasangan WALI,” kata pengusaha batik ini disambut teriakan amin para pendukung.
Sementara Ketua DPW Jatim, Lita Mahfud Arifin (LMA), mengingatkan kepada kader di semua tingkatan, agar tidak jumawa melihat kemenangan paslon versi survei. Lita justru meminta kader NasDem untuk terus bekerja dan mengetuk pintu warga dan memberikan pemahaman kepada mereka ihwal kelebihan program pasangan WALI.
“Selama masa tenang, mulai 24 Nopember, tolong para kader NasDem untuk tidak ikutan tenang dan tidur nyenyak. Jaga di sekitar rumah masing-masing, jelaskan kepada tetangga dan sanak famili keunggulan program paslon WALI. Laporkan kepada Pengawas Pemilu jika ada orang luar yang mencurigakan,” kata Lita.
Lita juga menyebut, dirinya sejak awal sudah meyakini bahwa paslon yang diusungnya akan meraih kemenangan. “Kami di DPW berdiskusi dengan pengurus, meminta masukan ke ketua DPD tentang peluang calon yang nantinya akan diperjuangkan, akhirnya kami menjatuhkan pilihan kepada pasangan WALI,”pungkasnya.
Sam Ali Sampaikan Terima Kasih ke Relawan dan Partai Pengusung
Sementara Cawawali Ali Muthohirin, jamak dipanggil Sam Ali, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua masyarakat Kota Malang, atas kepercayaan yang diberikan pada pasangan WALI sehingga pasangan WALI ungguli paslon lain versi survei LSI Denny JA.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua relawan, Partai Pengusung dan masyarakat Kota Malang atas kepercayaan yang diberikan pada saya dan Pak Wahyu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih," katanya.
Tak Ada Musuh Politik yang Ada Lawan Politik
Dalam sesi Doorstop, Hanan menekankan pada semua kader NasDem untuk terus berjuang hingga selesai penghitungan ditingkat KPU. "Kami meminta pada semua kader agar terus berjuang menjaga TPS nya masing-masing, jangan sampai di TPS pengurus NasDem kebobolan. Saya minta kakak-kakak pengurus memenangkan pasangan WALI di TPS dimana mereka mencoblos," kata Hanan.
Pendiri beberapa media online di Indonesia ini juga memberikan penekanan kepada kader NasDem, bahwa dalam kontestasi politik apapun, tidak ada yang namanya musuh politik, yang ada adalah lawan politi. "Artinya, begitu kontestasi selesai ya sudah kita harus dukung siapapun pemenangnya, tidak boleh ada dendam dan sebagainya. Karena lawan politik itu sejatinya adalah kawan dalam membangun demokrasi," pungkasnya.
Puncaki Survei Versi LSI Denny JA
Diberitakan sebelumnya, elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin menunjukan tren positif. Hal itu terbukti dari survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) pasangan Wahyu-Ali unggul dibandingkan dua calon lainnya.
Survei digelar LSI Denny JA mulai 11 Nopember 2024 sampai 17 Nopember 2024 dengan jumlah 880 responden dan margin of eror 3,4 persen. Survei mencatat pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) unggul 41,3 persen.
Sementara elektabilitas pasangan urut 2 Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 14,3 persen dan pasangan nomor urut 3 M Anton-Dimyati sebanyak 34,5 persen.
"Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin unggul 6,8 persen dari pasangan Anton-Dimyati dan unggul 27 persen dari pasangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko," kata Peneliti LSI Denny JA Fadly Fakhri Fauzan kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).
Fadly juga menjelaskan, pasangan WALI juga unggul berdasarkan jumlah pemilih laki-laki dan perempuan. Jika melihat latar belakang agama hampir mayoritas juga menentukan pilihannya kepada WALI
"WALI unggul di pemilih laki-laki dan perempuan, pemilih beragama Islam atau non muslim. Selain generasi muda dan pemilih di bawah usia 50 tahun," jelasnya.
Berbeda dengan rivalnya M Anton-Dimyati (Abadi), yang mayoritas pemilihnya usia di atas 50 tahun yakni 43,5 persen.
Sementara untuk ketokohan Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat juga masih memiliki tingkat elektabilitas tertinggi yaitu 40,2 persen.
Sementara calon Wali Kota Malang nomor urut 3 Mochammad Anton 35,9 persen dan calon Wali Kota Malang nomor urut 2 Heri Cahyono sebesar 13,9 persen.
Hasil serupa juga ditunjukkan pada survei ketokohan Calon Wakil Wali Kota Malang. Dimana dalam hal ini, Calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1 Ali Muthohirin unggul dengan angka 37,3 persen.
Sementara nomor urut 2 Ganisa Pratiwi Rumpoko sebesar 14,1 persen dan nomor urut 3 Dimyati Ayatulloh sebesar 29,3 persen.
Fadly mengungkapkan, ada sejumlah indikator yang mendongkrak elektabilitas WALI, di antaranya adalah pasangan WALI paling disukai oleh masyarakat Kota Malang. Ditambah program yang diusung benar-benar mengakomodir kebutuhan masyarakat.
"Faktor pendorong lain yaitu pasangan WALI unggul pada waktu debat serta isu korupsi yang ternyata masih diperhatikan oleh masyarakat Kota Malang," ungkapnya.
Fenomena menarik dibeberkan Fadly dari hasil survei yang dilakukan, yakni pengenalan masyarakat terhadap tokoh yang tak berbanding lurus dengan tingkat keterpilihan.
Misalnya calon Wali Kota Moch Anton dengan tingkat pengenalan 97 persen, namun kesukaan masyarakat hanya 68,3 persen.
Berbeda dengan calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang memiliki tingkat pengenalan 80,7 persen, tapi kesukaan masyarakat juga tinggi sebesar 80,3 persen.
"Hal itu juga terjadi pada calon Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, di mana 63 persen masyarakat mengenal, tapi tingkat kesukaan untuk memilih Ali Muthohirin sebesar 83 persen," kata Fadly.
"Jadi semakin dikenal dan populer Abah Anton, tidak juga diikuti masyarakat untuk memilih dia," sambungnya.
Gaya Pengenalan dan Sosialisasi WALI Sangat Efektif
Terpisah, Pengamat sekaligus dosen FISIP Universitas Brawijaya Malang, Ja'far Muhammad menganggap gaya pengenalan dan sosialisasi Paslon WALI cukup efektif. Hal ini berdampak pada tingkat popularitas maupun elektabilitas.
Paslon WALI dianggap sukses menggempur sosialisasi lewat media sosial dan pemasangan banner yang cukup masif hampir diseluruh penjuru Kota Malang. Kampanye model langsung yang dilakukan ke warga juga dinilai efektif menaikan elektabilitas.
Kita lihat saja program yang disosialisasikan lewat banner, lewat video media sosial (medsos), itu sangat efektif dan bisa mengubah pilihan yang tadi gak tahu jadi tahu, yang tahu jadi suka, yang suka jadi milih," kata Ja'far, Kamis, 21 November 2024, dikutip dari VIVA News.com.
Ja'far memberi catatan jika model kampanye serupa terus dilakukan hingga akhir masa kampanye. Tingkat kepercayaan pemilih akan bertahan dan cenderung meningkat asal tidak melakukan kesalahan yang membuat pemilih akhirnya memutar balik ke paslon lain.
"Jadi tergantung apa yang dilakukan, jangan ada blunder, itu yang perlu diingat. Selama konsisten, trendnya akan terus naik pasti," ujar Ja'far.(wan)