NASA Laporkan Lubang Hitam Dengan Jarak 7,5 Miliar Tahun Cahaya

NASA telah memperingatkan tentang "monster tak terlihat dalam pelarian" dalam bentuk lubang hitam "pelarian" yang ditemukan "menghancurkan" alam semesta.

Apr 10, 2023 - 20:17
NASA Laporkan Lubang Hitam Dengan Jarak 7,5 Miliar Tahun Cahaya
Kesan seorang seniman tentang lubang hitam yang keluar.

NUSADAILY.COM – GUANDONG - NASA telah memperingatkan tentang "monster tak terlihat dalam pelarian" dalam bentuk lubang hitam "pelarian" yang ditemukan "menghancurkan" alam semesta. Lubang hitam berjarak 7,5 miliar tahun cahaya dari Bumi dan melahap gas di depannya, memicu pembentukan bintang.

Para ilmuwan dilaporkan menguraikan penemuan lubang hitam dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Universitas Yale. Penulis utama studi tersebut, Profesor Pieter van Dokkum, mengatakan dia menemukan lubang hitam saat memindai gambar dari teleskop Hubble NASA. Lubang hitam supermasif ini meluncur melintasi kosmos, dan jika berada di tata surya kita, ia dapat menempuh perjalanan sejauh 237.674 mil (382.499,226 kilometer) dari Bumi ke bulan hanya dalam 14 menit. Beratnya sebanyak 20 juta matahari dan meninggalkan jejak bintang sepanjang 200.000 tahun cahaya, dua kali diameter Bima Sakti.

BACA JUGA : Keren! Astronomi Inggris Temukan Lubang Hitam Terbesar

Profesor Piette mengatakan para peneliti mengira mereka melihat gelombang di belakang lubang hitam, tempat gas mendingin dan dapat membentuk bintang. Gambar Hubble menunjukkan lubang hitam di ujung "pilar" yang memanjang sampai ke galaksi induknya. Ujung terluar dari "pilar" ini berisi "persimpangan oksigen terionisasi yang sangat terang," yang diyakini para peneliti bisa jadi merupakan hasil panas yang dihasilkan oleh gerakan lubang hitam. Profesor Piette mengatakan gas di depannya akan terhantam karena guncangan supersonik berkecepatan sangat tinggi yang diciptakan oleh lubang hitam saat bergerak melalui gas.

Para peneliti percaya lubang hitam yang "melarikan diri" ini "melarikan diri" setelah dua galaksi bergabung sekitar 50 juta tahun yang lalu, menyalurkan bersama lubang hitam supermasif di pusatnya. Kemudian, ketika galaksi ketiga muncul dengan lubang hitamnya sendiri, ketiga galaksi tersebut bercampur menjadi satu, menghasilkan "kolokasi yang kacau dan tidak stabil". Salah satu lubang hitam kemungkinan "mencuri" momentum dari dua lainnya dan terlempar keluar dari galaksi induknya. Menurut para ahli, ketika lubang hitam yang melarikan diri terbang ke satu arah, dua lubang hitam yang tersisa terbang ke arah lain. Tim sekarang berharap untuk menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) NASA untuk mempelajari lubang hitam lebih lanjut dan mengkonfirmasi penjelasan ini. (Mdr1)