Minuman Soda Gembira Baru Tren di Luar Negeri, Pakar Soroti Kandungan Gula di Dalamnya

Para dokter dan ahli gizi pun menyebut bahwa minuman ini tidak terlalu sehat karena kandungan gula di dalamnya.

Dec 12, 2022 - 07:00
Minuman Soda Gembira Baru Tren di Luar Negeri, Pakar Soroti Kandungan Gula di Dalamnya
Ilustrasi Soda gembira / ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sudah populer sejak dulu di Indonesia, tren minuman soda campur susu ini ternyata baru tren di TikTok. Banyak ahli kesehatan yang menyebut minuman ini tak sehat.

Soda gembira merupakan minuman ikonik yang sudah ada sejak dulu. Minuman ini cukup sederhana yaitu dibuat dari soda yang dicampur dengan susu kental manis, tambahan sirup, dan es batu.

BACA JUGA : 3 Rekomendasi Minuman Herbal Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Minuman ini biasanya disajikan di restoran, tempat makan, termasuk acara pernikahan. Namun rupanya minuman ini baru ngetren di luar negeri setelah TikTok mempopulerkan tren minuman 'dirty soda'.

Dilansir dari Healthline (10/12), tren minuman 'dirty soda' atau 'Pilk' ini merupakan kombinasi minuman bersoda Pepsi dengan tambahan susu yang pertama kali dipopulerkan oleh pihak Pepsi.

Meski begitu, minuman susu dan soda ini sudah ada di mana-mana bahkan puluhan tahun lalu. Para dokter dan ahli gizi pun menyebut bahwa minuman ini tidak terlalu sehat karena kandungan gula di dalamnya.

"Nutrisi dalam minuman ini sulit untuk ditentukan. Karena penggunaan susu dan sodanya juga menentukan," jelas Blanca Garcia selaku ahli diet dan gizi di Midss.

BACA JUGA : Resep Smoothies Mangga Yoghurt, Segar dan Menyehatkan

Menurutnya satu kaleng Pepsi terdapat 150 kalori dan 41 gram gula. Sementara susu memiliki kandungan 146 kalori dan 12 gram gula. Jika dihitung dalam satu gelas minuman ini terdapat sekitar 296 kalori dan 53 gram gula.

"Kandungan kalori dalam minuman ini setara dengan makanan untuk kita ngemil, dan kandungan nutrisinya sendiri sebenarnya tudak ada," sambung Garcia.

"Meski susu ini memiliki nutrisi yang baik, dan banyak mineral yang terkandung di dalamnya, tapi ketika dicampur dengan Pepsi atau soda tentu nutrisinya berkurang," jelas ahli gizi Harbstreet.

Menurut Jurnal Dietary Guidelines for Americans, mereka menyarankan asupan gula untuk orang berusia di atas 2 tahun harus kurang dari 10% asupan kalori mereka.

Jadi ketika seseorang mengonsumsi 2,000 kalori per hari, asupan gula mereka tak boleh lebih dari 50 gram. Sementara untuk minuman Pilk ini sendiri, satu gelasnya saja sudah mengandung 41 gram gula.

"Meski memang tidak ada yang salah mengonsumsi minuman soda dengan susu, tapi banyak ahli kesehatan yang setuju bahwa tingginya konsumsi soda, bahkan Diet soda, bisa memicu risiko penyakit seperti obesitas dan sebagainya," jelas ahli gizi Pasquariello.

Jadi mereka menyarankan agar tidak terlalu sering minum soda dicampur susu, karena kandungan gulanya yang tinggi. (ros)