Minggu Pagi di Wisata Belanja Tugu Kota Malang: Pusat Shopping, Jalan-jalan, Kulineran Merakyat

Pandemi Covid-19 yang menyerang sejak dua tahun lalu membuat Car Free Day (CFD) dan Wisata Belanja Tugu (WBT) harus vakum beberapa waktu. Saat pandemi mulai mereda, WBT dibuka kembali pada Januari 2022 lalu. Disusul CFD yang dibuka pada bulan Agustus.

Nov 26, 2022 - 17:08

NUSADAILY.COM – KOTA MALANG – Minggu pagi, lapak-lapak pedagang memadati kompleks Stadion Gayana, Kota Malang. Satu per satu pengunjung berdatangan. Ada yang datang bersama rombongan dan keluarga, ada juga muda-mudi berkostum olahraga. Mereka mampir untuk kulineran, atau sekadar jalan-jalan di Wisata Belanja Tugu.

Pandemi Covid-19 yang menyerang sejak dua tahun lalu membuat Car Free Day (CFD) dan Wisata Belanja Tugu (WBT) harus vakum beberapa waktu. Saat pandemi mulai mereda, WBT dibuka kembali pada Januari 2022 lalu. Disusul CFD yang dibuka pada bulan Agustus.

Setelah buka kembali, WBT yang sebelumnya berada di area Jalan Semeru dialihkan ke kompleks Stadion Gajayana. Dengan begitu, CFD di sepanjang Jalan Besar Ijen akan diperpanjang hingga ke area WBT.

 BACA JUGA: Warga Jakarta Padati Kawasan CFD Bundaran HI Pagi Ini

Buka setiap Minggu mulai pukul 06.00-11.00 WIB, WBT menjadi pusat shopping hingga kulineran dengan harga merakyat.

Ratusan UMKM dalam naungan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang tertata rapi di area ini. Ada area khusus pedagang pakaian, aksesoris, makanan ringan, hingga makanan berat.

Seluruh pedagang di sini telah resmi tergabung dan menjadi anggota tetap Ikatan Pedagang Wisata Belanja Tugu (IPWBT).

“Di sini sudah terorganizir dari Disporapar. Ada kartu anggota dan biaya retribusi untuk kebersihan dan pasang tenda. Kami ke sini sudah tinggal jualan tempatnya sudah siap semua,” kata Dina, salah satu pedagang jajanan di WBT, Minggu (23/10).

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi, dibukanya kembali WBT ini menjadi harapan baru bagi Dina dan pedagang lain.

“Alhamdulillah mulai habis hari raya kemarin sampai sekarang itu mulai normal lagi penjualannya. Mungkin sudah ngga corona mungkin itu ya,” katanya.

Meski begitu, menurut Dina, masih banyak pengunjung yang belum mengetahui area baru WBT ini.

“Kalau di sini baru ramai pengunjung sekitar pukul 08.30. Karena memang kami rasa pengunjung CFD juga belum banyak yang tahu kalau WBT dipindah di sini. Banyak langganan juga yang cari kami. Tahunya kebanyakan di area Museum Brawijaya,” ujarnya.

Dina sejatinya mengapresiasi regulasi Pemerintah Kota Malang untuk mengalihkan lokasi WBT ini, demi menghindari adanya pedagang ilegal. Namun dirinya berharap para pedagang bisa kembali berjualan di area Jalan Semeru yang lebih dekat dengan rute CFD.

“Kami dulu ditempatkan di jalan Semeru. Tapi karena ada regulasi baru jadi disatukan di sini (kompleks Stadion Gajayana). Sebetulnya harapan kami bisa kembali ke Semeru. Karena pengunjung CFD agak jauh kalau harus jalan ke area sini,” kata perempuan yang sehari-hari berdagang di rumahnya ini.

“Memang di sini ngga serame di Semeru, dagangan yang kami stok juga ngga sebanyak pas dulu. Tapi alhamdulillah tiap hari dagangan kami habis,” lanjutnya.

Meski pengunjung pasang surut, Dina mengaku kerasan berdagang di Wisata Belanja Tugu.

“Tapi alhamdulillah sudah mau satu tahun jualan di sini lancar terus. Kalau ngga jualan kami dicari-cari sama langganan,” tandasnya.

Sementara itu, dari sisi pengunjung, lokasi WBT yang baru sebetulnya tidak menjadi masalah. Karena dengan konsep ini, area belanja menjadi lebih rapi dan tertata. Sehingga tidak menyebabkan penumpukan atau kemacetan.

BACA JUGA: Tarik Wisatawan Mancanegara, Ini yang Dilakukan Disporapar Kota Malang

“Lebih nyaman di sini karena lokasinya lebih luas. Ada blok-bloknya juga jadi mudah kalau mau belanja,” kata Icha, pengunjung CFD yang mampir ke WBT.

Sebagai informasi, sebagaimana rute CFD yang telah dirilis oleh Dinas Perhubungan Kota Malang, beberapa lokasi parkir yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak berkunjung ke CFD dan WBT. Antara lain Jalan Pahlawan Trip, Jalan Retawu, Jalan Wilis, Jalan Semeru, Jalan Buring, Jalan Guntur, Jalan Merbabu dan Jalan Panggung.

Selain konsep baru yang diusung di mana CFD akan menyambung dengan WBT, PKL tidak diperkenankan berjualan di dalam dan seputar pintu-pintu masuk area CFD.

Pusat layanan publik disiapkan di Simpang Balapan seperti stand pembayaran pajak, stan SIM serta samsat keliling dan sebagainya.(lna)