Militer Israel Tembak Mati Seorang Tersangka Pengebom Bunuh Diri yang Berasal dari Lebanon

Tersangka itu dicegat saat menumpang sebuah mobil yang melaju di perlintasan perbatasan Israel bagian utara pada Senin (13/3) waktu setempat, setelah ledakan terjadi di persimpangan Meggido, yang berjarak 35 kilometer dari Haifa dan beberapa kilometer dari Tepi Barat.

Mar 16, 2023 - 18:58
Militer Israel Tembak Mati Seorang Tersangka Pengebom Bunuh Diri yang Berasal dari Lebanon
Militer Israel

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Militer Israel tembak mati seorang tersangka pengebom bunuh diri di bagian utara wilayahnya pada awal pekan ini. Tersangka itu diduga memiliki keterkaitan dengan gerakan Hizbullah yang berasal dari Lebanon.

Seperti dilansir AFP, Kamis (16/3/2023), tersangka itu dicegat saat menumpang sebuah mobil yang melaju di perlintasan perbatasan Israel bagian utara pada Senin (13/3) waktu setempat, setelah ledakan terjadi di persimpangan Meggido, yang berjarak 35 kilometer dari Haifa dan beberapa kilometer dari Tepi Barat.

Ledakan itu memicu satu korban luka parah yang diidentifikasi sebagai warga sipil Israel.

"Selama pemeriksaan di Israel bagian utara, pasukan keamanan melumpuhkan seorang teroris yang bersenjatakan sabuk peledak dan beberapa senjata ada di dalam kendaraan itu," demikian pernyataan militer Israel pada Rabu (15/3) waktu setempat.

BACA JUGA : Konflik Israel-Palestina, PBB Desak Kekerasan di Israel...

Militer Israel mencurigai tersangka itu bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi pada hari yang sama.

"Dia bisa saja menggunakan sabuk peledak itu pada serangan pertama, namun memilih untuk tidak melakukannya," sebut militer Israel dalam konferensi pers.

"Asumsi kami adalah dia bermaksud melakukan serangan teroris lainnya (mungkin sebelum melakukan serangan bom bunuh diri)," imbuh militer Israel

Tersangka itu disebut memiliki akses terhadap sejumlah senjata lainnya dan rompi peledak. Identitas maupun asal kewarganegaraan tersangka yang ditembak mati itu tidak diungkapkan lebih lanjut ke publik.

Insiden pada Senin (13/3) waktu setempat ini tunduk pada perintah pemadaman informasi yang diterapkan militer Israel, yang baru dicabut pada Rabu (15/3) malam. Dalam pernyataannya, militer Israel juga menyebut adanya dugaan keterkaitan si tersangka dengan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa teroris itu menyeberang dari Lebanon ke Israel pekan ini," sebut militer Israel.

"Dugaan keterlibatan pasukan teroris Hizbullah sedang diselidiki," imbuh pernyataan itu.

Kelompok Hizbullah, yang didukung Iran dan dianggap organisasi teroris oleh banyak negara Barat, memiliki markas kuat di Lebanon bagian selatan. Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) bertindak sebagai penyangga antara Lebanon dan Israel, dengan beroperasi di perbatasan kedua negara itu.

Militer Israel dalam pernyataannya juga meyakini tersangka pengebom bunuh diri itu meminta seorang sopir untuk menjemputnya dan membawanya kembali ke wilayah Israel bagian utara. Namun, dia dicegat militer Israel di tengah perjalanan.

Sang pengemudi yang membawa tersangka itu tengah diinterogasi. Namun, militer Israel menyatakan bahwa banyak pertanyaan yang tidak dijawab. Identitas pengemudi itu tidak diungkap ke publik. (ros)