Menurut Anies Politik Identitas Tak Bisa Dihindari Dalam Sebuah Kontestasi Politik

demikian ketika ada dua calon yang berbeda suku, bisa jadi pendukung kedua kubu akan berkutat dengan isu perbedaan suku. Hal itu lumrah terjadi di pemilu.

Mar 18, 2023 - 18:31
Menurut Anies Politik Identitas Tak Bisa Dihindari Dalam Sebuah Kontestasi Politik
Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Jatim Moncer Foto Video Indeks Terpopuler ADVERTISEMENT

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Bakal calon presiden Anies Baswedan menghadiri forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa di Surabaya yang diselenggarakan Partai NasDem. Dalam acara bertajuk 'Chief Editors Meeting bersama Mas Anies Baswedan', Anies sempat disinggung soal isu politik identitas yang kerap menyerang dirinya.
Menurut Anies, politik identitas tak bisa dihindari. Dalam sebuah kontestasi politik, setiap calon yang bersaing selalu punya identitas yang melekat pada dirinya.

"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," papar Anies di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (17/3/2023) malam.
Pun demikian ketika ada dua calon yang berbeda suku, bisa jadi pendukung kedua kubu akan berkutat dengan isu perbedaan suku. Hal itu lumrah terjadi di pemilu.

BACA JUGA : Eko Patrio Beli Rumah Mewah Seharga Rp 150 M, Viona: Alhamdulillah.

Anies kemudian bercerita tentang apa yang terjadi pada Pilkada DKI 2017. Kala itu yang bersaing adalah paslon dengan latar belakang beda agama. Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

"Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama," jelas Anies.

Oleh sebab itu, kata Anies, penting bagi tiap calon yang bersaing dalam pemilu untuk memiliki kedewasaan. Baik calon yang menang maupun yang kalah. Setelah pemilu selesai, harus ada titik temu antara masing-masing kubu.

"Yang menang mau merangkul yang kalah. Sedangkan yang kalah juga harus mau mengakui kekalahannya," ucapnya.dilansir dari detik.com

Bagi Anies, tak masalah bagi siapapun untuk tidak suka kepadanya. Sekalipun ia dibenci karena identitas yang berbeda. Namun, ia tetap akan mengajak orang-orang yang memang berkompeten di bidangnya masing-masing untuk berkolaborasi dan bekerja sama membawa perubahan yang lebih baik.

BACA JUGA : Waduh! Bata Ringan dari Sebuah Truk Tumpah ke Jalan Gatot...

"It doesn't matter if you don't like me, tidak masalah jika anda tidak suka dengan saya. Tapi saya akan selalu mengajak siapapun untuk berdiskusi, bersama-sama membangun gerakan-gerakan yang kontributif membawa perubahan," sebut Anies.

Acara diskusi dengan pemimpin redaksi media massa itu merupakan salah satu rangkaian safari Anies di Jatim. Hari ini Anies dijadwalkan akan menyambangi panti asuhan, mengunjungi sentra UMKM eks lokalisasi Dolly, hingga berangkat ke Madura untuk sowan ke para ulama.(ris)