Menteri Ekstremis Israel Diusir Warganya Sendiri saat Jalan-jalan di Pantai

"Anda seorang pembunuh, Anda seorang teroris, dan karena Anda, para sandera di Gaza meninggal dunia, berani Anda berjalan di pantai," ujar salah seorang warga Israel berteriak kepadanya.

Sep 8, 2024 - 06:51
Menteri Ekstremis Israel Diusir Warganya Sendiri saat Jalan-jalan di Pantai

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir diusir oleh warganya sendiri saat tengah berjalan-jalan di pinggir pantai di Tel Aviv, Jumat (6/9). Warga bahkan menyebutnya sebagai seorang 'pembunuh'.

Mengutip Middle East Monitor, sejumlah media Israel tampak memperlihatkan sebuah video rekaman yang memperlihatkan Ben-Gvir dan anggota keluarganya tiba di sebuah pantai. Tak lama dari situ, sejumlah pengunjung pantai meneriakinya.

"Anda seorang pembunuh, Anda seorang teroris, dan karena Anda, para sandera di Gaza meninggal dunia, berani Anda berjalan di pantai," ujar salah seorang warga Israel berteriak kepadanya.

Menurut Times of Israel, buntut kejadian tersebut, seorang wanita Israel ditangkap pihak berwenang untuk menjalani interogasi. Ia sebelumnya diketahui melemparkan segenggam pasir ke arah Ben-Gvir.

Shanron Goldenberg, seorang pengacara Israel, mengaku bahwa wanita muda yang ditangkap itu adalah putrinya. Goldenberg mengatakan bahwa putrinya ditahan dengan tangan dan kaki diborgol.

Ben-Gvir merupakan salah satu menteri sayap kanan garis keras Israel. Masyarakat menuduh Ben-Gvir dan menteri ekstremis lainnya telah menghalangi proses pertukaran sandera dengan Hamas.

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Beberapa di antaranya diyakini telah meninggal dunia.

Selama berbulan-bulan ke belakang, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi tersebut terhenti karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 40 ribu warga Palestina. Sebagian besar di antaranya merupakan kelompok perempuan dan anak-anak.

Agresi yang terus berlangsung di wilayah tersebut mengakibatkan minimnya pasokan makanan, air, dan keperluan medis.

Israel sendiri telah menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya terhadap Palestina di Mahkamah Internasional (ICJ).(han)