Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Mengatakan KCJB Beroperasi Agustus 2023

Kita berharap tanggal 18 Agustus Presiden akan meresmikan. Tapi trial akan dimulai bulan Mei. Kita mau bikin hadiah buat republik ini, bukan mundur

Apr 1, 2023 - 19:36
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Mengatakan KCJB Beroperasi Agustus 2023
Menko Luhut Binsar Pandjaitan.Foto: Kholida Qothrunnada

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Jakarta-Bandung (KCJB) molor. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Commercial Operation Date (COD) atau tanggal beroperasinya KCJB digeser ke Agustus 2023.
Seperti diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelumnya ditargetkan beroperasi pada Juni 2023. Tapi, Luhut bilang operasional mega proyek ini menjadi tanggal 17 Agustus 2023 sekaligus jadi kado kemerdekaan Indonesia.

"Tapi kita perlu menjadi perhatian agar COD benar-benar bisa selesai 17 Agustus. Jadi saya ulangi, COD ini harus kita berikan sebagai hadiah ulang tahun kita 17 Agustus yang akan datang," katanya di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat (31/3/2023).dilansir dari detik.com

BACA JUGA : Zaskia Sungkar Ungkap Target Sederhana yang Dikejar saat...

Luhut sempat membantah operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung molor. Menurutnya proyek ini memang ditujukan sebagai kado kemerdekaan. Saat konferensi pers di Stasiun LRT Dukuh Atas di hari yang sama, Luhut menyebut COD dilakukan tanggal 18 Agustus 2023 dan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita berharap tanggal 18 Agustus Presiden akan meresmikan. Tapi trial akan dimulai bulan Mei. Kita mau bikin hadiah buat republik ini, bukan mundur," jelasnya di Stasiun LRT Dukuh Atas.

Sebelumnya, Pada Februari 2022, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet menjelaskan saat itu progres proyek sudah mencapai 79,9% per Desember 2021. Progres konstruksi tersebut berdasarkan penghitungan nilai investasi aktual yang telah dikeluarkan oleh kontraktor EPC (HSRCC).

BACA JUGA : Kurangi Kemacetan, Pemprov DKI Jakarta Dorong Masyarakat...

"Untuk project dashboard dari progres konstruksi sampai hari ini 79,90%. Secara mainline sudah hampir 80%," katanya dalam RDP dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).

Adapun saat ini proyek progres pembangunan keseluruhan proyek KCJB sudah mencapai 86,19%, sementara pengerjaan fisik 90%.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan Proses peletakan rel atau track laying selesai pada 20 Maret memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 km per hari.

Proyek yang kini sedang dikerjakan adalah pengerjaan stasiun KCJB. Hampir semua stasiun pengerjaannya mencapai 90%, kecuali Stasiun Padalarang yang baru 40%.

"Hampir semua mainland selesai saat ini, tinggal kita selesaikan stasiun yang rata-rata sudah di atas 90%. Kecuali Padalarang yang masih 40% karena memang pekerjaan relokasi dari Stasiun Walini," terang Dwiyana.

Sementara itu, Luhut mengaku bakal terbang ke China untuk negosiasi bunga pinjaman ke China Development Bank (CDB). Pinjaman ini terkait dengan pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
"Jadi saya nanti juga ada high level dialog di Beijing, kita akan bawa isu ini. Jadi saya kira semua akan car win-win lah. Karena mereka melihat juga kita melakukannya profesional," katanya di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Sebagai informasi, dari cost overrun sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun, 75% biaya akan ditambal dari utang. Saat ini, kata Luhut, pihaknya masih menegosiasikan tingkat interest (bunga) utang.

"Sekarang kita tinggal finalkan tentang interestnya. Mereka mau 4%, kita mau 2%, sekarang negosiasi sudah jalan," tuturnya.
Sementara itu track Laying atau pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) rampung. Artinya jalur sepanjang 142,3 km dari Stasiun Halim, Jakarta hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung kini sudah tersambung seluruhnya.

Adapun panjang keseluruhan rel KCJB adalah 304 km. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa PT KAI dan PT Wijaya Karya Tbk berpengalaman menggarap proyek besar.

"Nanti kita lihat dipasang ini semua sudah ada 304 km panjang rel yang dipasang, 2 di kiri kanan. Tentunya ini menunjukkan adanya pengalaman Kereta Api Indonesia juga Wika dalam membuat proyek yang besar ini," pungkasnya.(ris)