Menjelang Pemilu 2024 Survei Periodik Litbang Kompas

Naiknya Elektabilitas NasDem berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Februari 2023.Survei periodik Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023

Mar 20, 2023 - 16:56
Menjelang Pemilu 2024 Survei Periodik Litbang Kompas
Foto: Elektabilitas parpol versi survei SPIN 11-21 Mei 2022. (Dok. Screenshot)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Menjelang Pemilu 2024 muncul berbagai hasil survei elektoral partai politik. Ada yang merosot ada juga yang melesat berdasarkan hasil survei.
Lingkaran partai 'koalisi perubahan' elektoral NasDem melesat naik. Sementara dibandingkan PKS dan Demokrat mengalami penurunan.

Survei Litbang Kompas
Naiknya Elektabilitas NasDem berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Februari 2023.Survei periodik Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023.

BACA JUGA : 7 Oknum TNI Diamankan Puspom TNI dari Tempat Hiburan Malam

Total 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan survei menggunakan metode ini mencapai 95 persen dengan margin of error +- 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Litbang Kompas menyatakan kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.dilansir dari detik.com

Dalam survei ini, elektoral NasDem berada di urutan kelima dengan suara 7,3%. Sementara PKS 4,8% dan Demokrat 8,7%. Secara tren NasDem mengalami kenaikan, PKS dan Demokrat merosot.
Berikut berbandingan elektoral ketiga partai itu di survei saat ini dan periode sebelumnya:

Periode Januari-Februari 2023
Demokrat 8,7%
NasDem 7,3%
PKS 4,8%

BACA JUGA : Tempat Hiburan Malam Diminta Tutup Jelang Perayaan Bulan...

Periode September-Oktober 2022
Demokrat 14%
NasDem 4,3%
PKS 6,3%
Baca juga:
Anies Merosot di Survei Litbang Kompas, NasDem Yakin Pendukung Tak Jadi Sampel

Berikut ini elektabilitas partai politik hasil Survei Litbang Kompas, dikutip Selasa (21/2/2023):

1. PDIP 22,9%
2. Gerindra 14,3%
3. Golkar 9%
4. Demokrat 8,7%
5. NasDem 7,3%
6. PKB 6,1%
7. PKS 4,8%
8. Perindo 4,1%
9. PPP 2,3%
10. PAN 1,6%
11. Hanura 0,5%
12. PBB 0,5%
13. PSI 0,5%
14. Lainnya 0,5%
15. Tidak tahu/rahasia 16,8%

Survei LSI Denny JA
Tiga partai politik yakni PDIP, Golkar dan Gerindra mendapat suara terbanyak versi survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Sedangkan, ada partai yang selama ini berada di DPR mendapat suara yang rendah dalam survei ini yakni PAN dan PPP.

Pengumpulan data survei dilakukan pada 4 hingga 15 Januari 2023. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Metode survei multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200. Margin of eror survei +-2,9 persen.

"Jadi berdasarkan data, kita bisa simpulkan bahwa partai besar bertarung memenangkan Pileg, partai menengah berusaha menaikkan elektabilitas, kemudian partai kecil berusaha melewati presidential threshold, kemudian partai gurem ya emang sejauh ini perlu extra kerja keras untuk bisa capai angka di atas 4 persen karena ini di bawah 1 persen," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa saat menyampaikan rilis, Selasa (7/3/2022).

Berikut hasil survei 18 partai politik yang akan maju di Pileg 2024:

- Partai Besar di atas 10%
PDIP: 22,7 persen
Golkar: 13,8 persen
Gerindra: 11,2 persen

- Partai Menengah kategori suara 4-10%
PKB: 8,0%
Demokrat: 5,0%
PKS: 4,9%
NasDem: 4,4%

- Partai Kecil elektabilitas 1% hingga 4%
Perindo: 2,8%
PPP: 2,1%
PAN: 1,9%

Sementara, Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei tingkat elektabilitas partai politik (parpol). Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) muncul di urutan teratas disusul Gerindra dan PKB.

Survei SMRC ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.061 atau 87% yang kemudian dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyampaikan PDIP mendapatkan dukungan terbesar kemudian disusul Gerindra, PKB dan Golkar. Sementara, parpol parlemen seperti PPP dan PAN tak mencapai 4%.

Deni menjelaskan dukungan kepada PDIP naik dari 19,3% menjadi 23,4% dibanding hasil Pemilu 2019. Partai lain yang juga cenderung menguat ialah Gerindra dan PKB.

"Elektabilitas Gerindra sedikit naik dari 12,6% menjadi 14,1%. PKB juga mengalami sedikit penguatan dari 9,7% menjadi 10,3%," kata Deni.

"Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019. Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih," imbuhnya.
Deni melanjutkan, tetap terbuka kemungkinan perubahan perolehan suara masing-masing partai. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3%.

"Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3% pemilih yang belum menentukan pilihan," jelasnya.

Berikut urutan elektabilitas parpol menurut versi SMRC terbaru:

PDIP 23,4%
Gerindra 14,1%
PKB 10,3%
Golkar 9,1%
NasDem 7%
Demokrat 5,9%
PKS 5,7%
PPP 2,4%
PAN 1,9%
Perindo 1,7%
PSI 1,1%
PBB 0,6%
Hanura 0,5%
Gelora 0,5%
PKN 0,3%
Partai Buruh 0,1%
Partai Garuda 0,1%
Partai Ummat 0,1%
TT/TJ 15,3%
(ris)