Menhub Sebut Proyek Kereta Cepat Bakal Diperpanjang hingga Surabaya

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diperpanjang hingga Surabaya.

Nov 26, 2022 - 17:14

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diperpanjang hingga Surabaya.

Ia mengatakan dengan kereta cepat, maka rute Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam.

"Kereta cepat juga begitu membangunnya kok Jakarta-Bandung ya, banyak kok-nya gitu, tapi kalau kita yakin bahwa akan kita bangun Jakarta-Surabaya, bayangkan 4 jam," katanya dalam Seminar Nasional Sustainable Smart Transportation, dikutip dari detik, Jumat (28/10).

BACA JUGA : Tak Hanya Jakarta-Bandung, Menhub Sebut Proyek Kereta Cepat Akan Lanjut Sampai Surabaya

Budi menyebut perencanaan kereta cepat Jakarta-Surabaya saat ini sedang disusun. Menurutnya, perencanaan itu tidak mungkin dilakukan tanpa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kita kawal benar kereta cepat ini. Konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama, karena enggak mungkin tanpa PU kita jalanin. Jadi, rencana itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Jogja, Solo, Madiun, Surabaya 4 jam," kata Budi.

KCJB ditargetkan mulai beroperasi pada 2023. Nantinya KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang berhenti di empat stasiun, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).

BACA JUGA : Sederet Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kendati demikian, masih ada hambatan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Salah satunya, datang dari lonjakan biaya.

Dalam proposal penawaran yang disampaikan Pemerintah China pada 2015 lalu, Negeri Tirai Bambu menawarkan biaya pembangunan proyek yang hanya US$5,13 miliar.

Namun berdasarkan hitungan terbaru KAI, terjadi pembengkakan biaya proyek KCJB US$1,9 miliar atau Rp28,5 triliun.Dengan pembengkakan itu, anggaran pembangunan yang dibutuhkan naik jadi Rp118,5 triliun.(lal)