Mengenal Program Nawa Bhakti Nurochman – Heli, Untuk Kota Batu Sae
NUSADAILY.COM – KOTA BATU - Pasangan calon Pilwali Kota Batu 2024, Nurochman - Heli Suyanto membawa program-program unggulan yang mereka sebut Nawa Bhakti. Program itu disusun untuk menjadikan Kota Batu lebih baik atau Mbatu Sae.
Diketahui, semboyan Mbatu Sae merupakan akronim dari sejumlah elemen penting dalam pembangunan kota. Yakni Madani, yang memiliki penjabaran sebagai peradaban masyarakat yang beradab dan modern, dengan nilai keagamaan dan sosial yang kuat sebagai fondasi utama.
Lalu, Berkelanjutan, yang artinya kebijakan yang punya keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial untuk generasi mendatang. Agrokreatif, yakni pengembangan sektor pertanian dengan sentuhan kreativitas untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai tambah.
Terpadu, untuk mewujudkan pembangunan yang menyeluruh dan terkoordinasi di semua sektor dan unggul, menghasilkan sumber daya manusia dan layanan publik yang berkualitas tinggi.
Lebih lanjut, Sinergi, yakni menguatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan bersama. Akomodatif, memberikan ruang bagi partisipasi semua elemen masyarakat dalam proses pembangunan dan Ekologis, menjaga dan melestarikan lingkungan alam Kota Batu yang menjadi kebanggaan masyarakat.
Visi Mbatu Sae merupakan landasan utama bagi pasangan calon yang diusung PKB, Gerindra dan PSI ini dalam menjalankan roda pemerintahan. Sejumlah program telah mereka susun untuk Kota Batu yang kemudian dinamai dengan nama Program Nawa Bhakti.
Nurochman mengatakan jika program Nawa Bhakti ini merupakan hasil dari perenungan secara mendalam dari sejumlah permasalahan dan kebutuhan masyarakat saat ini juga di masa mendatang. Berikut 9 Program Nawa Bhakti tersebut:
Pertama, peningkatan Insentif bagi petugas pelayanan masyarakat dan pekerja lapangan yang berperan penting dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota, sehingga mereka dapat memberikan layanan yang lebih baik dan optimal.
Kedua, peningkatan Insentif bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan, Pendidikan Keagamaan, dan Hibah Organisasi Masyarakat yang selama ini telah menunaikan perannya dalam membentuk generasi muda yang berpendidikan, berakhlak mulia, dan berkarakter kuat
Ketiga, pencetakan 1.000 Sarjana per tahun. Program ini merupakan komitmen mereka dalam meningjatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Batu lewat pendidikan.
Keempat, pembangunan Mall UMKM sebagai wadah untuk pengembangan usaha dan juga akses pemasaran produknya secara lebih luas dan berkelanjutan.
Kelima, pembangunan Kawasan Industri Pengolahan Sampah sebagai solusi mengatasi masalah sampah di Kota Batu dengan cara yang inovatif dan ramah lingkungan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Keenam, Penambahan Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa hingga Maksimal Rp 5 Miliar dengan tujuan memperkuat anggaran desa untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar, yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.
Ketujuh, Pengembangan Smart and Integrated Farming dan Pembangunan Spiritual Botanical Garden. Tujuannya adalah memodernisasi sektor pertanian di Kota Batu dengan teknologi cerdas dan terintegrasi, serta menciptakan ruang spiritual yang menggabungkan keindahan alam dan edukasi, yang bisa menjadi destinasi wisata baru.
Kedelapan, Pembangunan Sport Center dan Optimalisasi Lapangan Desa untuk meningkatkan pembinaan prestasi para atlet serta memanfaatkan lapangan desa untuk kegiatan olahraga dan kegiatan sosial lainnya.
Kesembilan, Pembangunan Batu Artpreneur dan SMK Kesenian dengan tujuan mengembangkan kreativitas dan kewirausahaan di bidang seni, dengan menyediakan pendidikan khusus melalui SMK Kesenian dan ruang bagi para seniman untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis berbasis seni.
“Kami yakin dengan program Nawa Bhakti yang dilandasi drngan visi ‘MBATU SAE’ ini tidak hanya akan membawa perubahan, tetapi juga menjaga identitas dan keunikan Kota Batu di tengah arus modernisasi,” kata Cak Nur. (oer/wan)