Menelisik Sejarah Mesir Kuna yang Melahirkan Sebutan Firaun

Lalu siapa firaun pertama dalam sejarah Mesir? Lebih dari 3.000 tahun Sebelum Masehi (SM), wilayah Mesir terbagi dua. Bagian selatan disebut Mesir Hulu atau Mesir Atas, lalu Mesir Hilir di sebelah utara di mana Sungai Nil bermuara.

Jan 19, 2023 - 04:16
Menelisik Sejarah Mesir Kuna yang Melahirkan Sebutan Firaun

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Firaun atau dalam bahasa Inggris "Pharaoh" adalah kepala negara dan pemimpin agama bagi masyarakat Mesir kuno. Pharaoh sendiri berasal dari bahasa Mesir pero atau per-a-a seperti dikutip dari laman World History Encyclopedia.

Dikutip dari sumber yang sama, kata tersebut merupakan sebutan bagi kediaman raja yang berarti "Rumah Besar". Bagi penduduk Mesir Kuno, Firaun dianggap sebagai setengah manusia dan setengah dewa.

Lalu siapa firaun pertama dalam sejarah Mesir? Lebih dari 3.000 tahun Sebelum Masehi (SM), wilayah Mesir terbagi dua. Bagian selatan disebut Mesir Hulu atau Mesir Atas, lalu Mesir Hilir di sebelah utara di mana Sungai Nil bermuara.

Dua wilayah ini juga memiliki ciri yang berbeda. Dari prasasti yang ditemukan penguasa Mesir Hulu mengenakan mahkota putih tinggi yang disebut hedjet, sedangkan di Mesir Hilir raja-raja mengenakan mahkota merah pendek yang disebut deshret.

Kemudian sekitar tahun 3150 SM, Narmer raja Mesir Hulu, menaklukkan wilayah di bagian utara dan menciptakan sebuah kerajaan besar pertama di dunia dengan ibu kota Memphis. Sejumlah sejarawan menyebut nama Nemes yang menyatukan dua wilayah itu.

Belakangan ahli Mesir asal Inggris Flinders Petrie mengajukan teori yang dapat diterima secara luas. Dikutip dari National Geographic, Flinders mengklaim Narmer dan Menes merupakan orang yang sama. Ia pun menyebut Narmer atau Menes sebagai firaun pertama dari Dinasti Pertama.

Narmer adalah nama asli firaun pertama itu dan Menes yang berarti "Dia yang Bertahan" merupakan panggilan kehormatan. Berdasarkan sejarah di atas, sebutan firaun juga kadang diartikan "Penguasa Dua Wilayah".

Hanya saja sebutan firaun ini tidak lazim dipakai. "Raja" merupakan istilah yang paling sering digunakan oleh orang Mesir kuno untuk menyebutkan pemimpin. Baru pada masa Kerajaan Baru pada 1570-1069 sebutan firaun baru secara konsisten digunakan untuk pemimpin.

Era ini juga merupakan paling populer dalam sejarah Mesir. Firaun yang paling terkenal dari Dinasti ke-18 ini seperti Hatshepsut, Thutmoses III, Amenhotep III, Akhenaten dan istrinya Nefertiti, dan Tutankhamun.

Kemudian firaun dari Dinasti ke-19 seperti Seti I, Ramses II (Yang Agung), dan Merenptah, dan dari Dinasti ke-20 seperti Ramses III.

Masa Kerajaan Baru ini pula memunculkan sosok yang dianggap membawa Mesir dalam puncak masa kejayaan. Ia adalah Ramses II yang memimpin selama 66 tahun. Ramses II yang hidup pada 1303-1213 SM pun disebut sebagai salah satu tokoh Firaun Mesir paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah.

Firaun Mesir Terakhir
Cleopatra VII Philopater yang lebih dikenal sebagai Cleopatra dari Dinasti Ptolemaik merupakan Firaun Mesir yang terakhir. Cleopatra hidup pada 69 SM hingga 30 SM. Ia adalah anak dari Ptolemeus XII Auletes dan Cleopatra V Tryphania.

Dikutip dari ThoughtCo, Cleopatra merupakan sosok perempuan muda yang berpendidikan tinggi. Ia engambil studi medis, belajar filsafat, retorika, dan pidato dengan seorang tutor. Selain itu, Cleopatra menguasai berbagai bahasa selain bahasa ibu.

Setelah kematian Ptolemeus XII pada bulan Februari atau Maret tahun 51 SM, pemerintahan Mesir jatuh ke tangan Cleopatra dan saudara laki-lakinya Ptolemeus XIII. Namun, Cleopatra bergerak cepat untuk mengambil kendali kerajaan. Tentu saja ini memunculkan pergolakan di Mesir. Konflik ini membuat Cleopatra harus mengungsi.

Cleopatra lalu menggunakan pengaruhnya untuk mendekati Jenderal Romawi, Julius Caesar. Caesar bersedia membantu Cleopatra menaklukkan Ptolemeus dan menjadi Firaun Mesir dalam usia 21 tahun. Namun usianya tak panjang, ia ditemukan tewas yang disebutkan karena bunuh diri.

Setelah itu, Kekaisaran Romawi mencaplok Mesir dan dijadikan sebagai wilayah jajahan.(han)