Menelisik Penyebab Bentrok PT GNI yang Renggut 2 Nyawa TKA dan TKI

SPN meminta PT GNI bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Mereka juga meminta PT GNI taat, patuh, dan tunduk pada perundang-undangan yang berlaku di RI. SPN juga meminta Polres Morowali Utara memproses hukum para TKA China yang melakukan penyerangan, pengeroyokan, dan penganiayaan kepada para tenaga kerja lokal.

Jan 18, 2023 - 01:19
Menelisik Penyebab Bentrok PT GNI yang Renggut 2 Nyawa TKA dan TKI

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Bentrokan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) terjadi setelah adanya protes dan mogok kerja.

Menurut keterangan kelompok buruh yang melakukan aksinya di PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yakni Serikat Pekerja Nasional (SPN), seperti siaran pers yang dilansir situs web SPN, diakses Selasa (17/1/2023).

Berikut ini masalah-masalah yang diprotes SPN:

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
- Tidak adanya Standard Operasional (SOP) K3
- Tidak memadainya Alat Pelindung Diri (APD)
- Pelaksana K3 dari TKA China
- Sudah banyak pekerja yang meninggal dunia, cacat tetap, mobil terbalik dll akibat kecelakaan kerja, bahkan informasinya pernah terjadi pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja dan baru diketahui setelah 2 (dua) hari kemudian.

2. Management PT GNI diduga anti Serikat Pekerja/Serikat Buruh, ditandai dengan belum menerima keberadaan Serikat Pekerja Nasional di PT GNI. Dan Ketika diajak berunding didalam perusahaan, pihak PT GNI tidak mau melakukannya.

3. Management PT GNI diduga melakukan Union Busting (pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh), ditandai dengan melakukan pemberhentian kontrak kepada para pengurus SPN PT GNI, dan melakukan beberapa rangkaian perbuatan untuk seolah - olah menghilangkan keberadaan SPN di PT GNI.

4. GNI melakukan pemotongan tunjangan skill

5. Menerapkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/Kontrak) untuk pekerjaan yang sifatnya tetap, sehingga di PT GNI tidak ada kelangsungan kerja bagi para pekerja/buruhnya.

6. Di PT. GNI diduga tidak mempunyai Peraturan Perusahaan (PP).

7. Beberapa pekerja/buruh yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja sampai saat ini belum ditunaikan santunannya.

"Beberapa permasalahan di atas adalah awal mula dilakukan rangkaian advokasi yang kemudian berujung pada aksi mogok kerja para pekerja/buruh, pihak PT GNI, sehingga tragedi yang terjadi kemarin di PT," demikian kata Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri DPP SPN, Puji Santoso, dalam keterangan pers di situs SPN.

SPN meminta PT GNI bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Mereka juga meminta PT GNI taat, patuh, dan tunduk pada perundang-undangan yang berlaku di RI. SPN juga meminta Polres Morowali Utara memproses hukum para TKA China yang melakukan penyerangan, pengeroyokan, dan penganiayaan kepada para tenaga kerja lokal.

Keterangan Menaker
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan penyebab bentrokan maut antara TKI dan TKA di Morowali Utara itu disebabkan oleh tuntutan dari pihak buruh yang belum direspons PT GNI. Maka, unjuk rasa terjadi dan berakhir dengan kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa.

"Akar masalahnya ada tuntutan yang disampaikan kepada perusahaan yang belum direspons sehingga memicu terjadinya unjuk rasa yang berakhir dengan anarkis. Jadi ini lebih pada persoalan yang belum respons dengan baik oleh pihak perusahaan," kata Ida kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat dilansir detikNews, Senin (16/1/2023) kemarin.

Keterangan PT GNI

TP GNI menyatakan dalam siaran pers yang dilansir situsnya, demonstrasi yang berakhir ricuh itu menewaskan 1 pekerja asal Indonesia dan 1 pekerja asal China. Mereka menangani semua korban dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

SPN meminta polisi memproses hukum TKA China yang melakukan penyerangan. PT GNI menyatakan tidak ada pemukulan dan penganiayaan oleh TKA China terhadap TKI. Mereka meminta agar masyarakat tidak terprovokasi.

"Perusahaan juga menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar. Perusahaan meminta agar publik/masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru," kata PT GNI.

HRD Asisten Manajer PT GNI, Yanita Rajagukguk, menjelaskan tuntutan-tuntutan buruh sebenarnya sudah disampaikan ke pemerintah.

"Terkait beberapa tuntutan. Di instansi pemerintah kami sudah sampaikan, kami terbuka lah untuk itu," kata Yani dilansir detikSulsel.

Kata polisi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kerusuhan pada 15 Januari itu terjadi karena adanya provokasi. Selanjutnya, ada pula unggahan viral yang mengabarkan telah terjadi pemukulan tenaga kerja asing terhadap tenaga kerja lokal. Sebanyak 17 orang menjadi tersangka kerusuhan itu dan 71 orang diamankan polisi.

"Bentrokan yang terjadi di perusahaan smelter GNI ini dipicu adanya provokasi yang muncul karena ada ajakan mogok kerja dan ada beberapa peristiwa yang terkait masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan," kata Sigit dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/1) kemarin.(han)