Membaca Kemungkinan Isu Duet Maut Prabowo-Ganjar

Ganjar dan Prabowo merupakan dua tokoh yang selalu masuk jajaran teratas survei capres. Dua nama itu juga sering mendapat dukungan atau endorse politik dari Jokowi. Sang Presiden beberapa kali memperkenalkan Prabowo sebagai capres 2024.

Mar 12, 2023 - 03:27
Membaca Kemungkinan Isu Duet Maut Prabowo-Ganjar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Kamis (9/3). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto, tampak menempel Jokowi selama panen raya di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Jumat (10/3) kemarin.

Para petinggi negara itu, sesekali berbincang serius, dan tak lama kemudian tertawa lepas.

Jokowi, Ganjar, dan Prabowo juga mengabadikan kebersamaan mereka hari itu. Ketiganya berswafoto bareng para petani yang sedang memanen padi.

Ganjar dan Prabowo merupakan dua tokoh yang selalu masuk jajaran teratas survei capres. Dua nama itu juga sering mendapat dukungan atau endorse politik dari Jokowi.

Sang Presiden beberapa kali memperkenalkan Prabowo sebagai capres 2024.

"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ungkap Jokowi pada peringatan ulang tahun Perindo di Jakarta, Senin, 7 November 2022.

Maka tak heran, wacana memasangkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 kembali mencuat ke publik usai keduanya mendampingi Presiden Jokowi pada panen raya di Jawa Tengah.

Sementara itu, Ganjar belum pernah secara langsung didorong Jokowi untuk menjadi capres. Namun, Jokowi beberapa kali membuat kode dukungan yang identik dengan Ganjar.

"Dari penampilan kelihatan, banyak kerutan karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu. Kalau wajah cling dan tak ada kerutan di wajah, hati-hati. Lihat rambutnya, kalau putih semua, ini mikirin rakyat," tutur Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 26 November 2022.

Kebersamaan Prabowo dan Ganjar mendampingi Jokowi dimaknai beragam oleh berbagai pihak. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai momen itu menunjukkan kenyamanan Jokowi terhadap Ganjar dan Prabowo.

Meski demikian, Habiburokhman enggan menyimpulkan momen itu sebagai restu Jokowi terhadap pasangan Prabowo-Ganjar. Menurutnya, persoalan capres-cawapres masih akan dibahas di internal koalisi Gerindra dengan PKB.

"Soal capres dan cawapres dari KKIR menjadi kewenangan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Tapi terlepas dari hitung-hitungan kontestasi, situasi politik harus dibuat terus kondusif seperti di foto itu," ucap Habib.

Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai kebersamaan Prabowo, Ganjar, dan Jokowi sebagai cermin kerja pemerintahan. Dia melihat hal itu sebagai upaya menyukseskan kemandirian pangan.

Ia menolak mengaitkan kejadian itu dengan Pilpres. Hal itu sejalan dengan sikap PDIP yang menahan bicara capres-cawapres hingga restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turun.

"Jadi kami tidak mau berpikiran lebih jauh menyangkut soal Pilpres 2024," ungkapnya.

Adapun pihak istana menegaskan pertemuan tiga tokoh itu sebagai bagian dari kerja pemerintah.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin berkata Jokowi hendak memberikan arahan kepada Prabowo tentang ketahanan pangan, salah satu kebijakan yang berkaitan dengan Kemenhan.

Duet maut di atas kertas
Lembaga survei Charta Politika pernah memotret potensi duet Ganjar dengan Prabowo pada survei 8-16 Desember 2022. Pasangan itu menjadi favorit dalam empat simulasi.

Pasangan Ganjar-Prabowo memiliki elektabilitas 45,3 persen. Pasangan itu mengalahkan Anies Baswedan-Ridwan Kamil yang memiliki elektabilitas 32,6 persen.

Dalam tiga simulasi lainnya, Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto. Namun, elektabilitas pasangan-pasangan itu tak sampai 36 persen.

Adapun Prabowo dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa dan Muhaimin Iskandar dalam tiga simulasi lainnya. Elektabilitas pasangan-pasangan ini tak bisa menembus angka 24 persen.

Hal serupa juga dipotret survei Political Statistics (Polstat) pada Februari 2023. Survei itu melakukan simulasi pilpres dengan tiga pasangan, yaitu Prabowo-Ganjar, Anies-AHY, dan Airlangga Erick Thohir.

Prabowo-Ganjar punya elektabilitas 44,3 persen, sedangkan Anies-AHY 27,9 persen. Adapun Airlangga-Erick memiliki elektabilitas 25,2 persen.

Prabowo-Ganjar vs Anies
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai pasangan Prabowo-Ganjar memiliki potensi. Dia menyebut dua tokoh itu bintang dalam survei capres.

Meski demikian, ia berkata duet itu tak serta-merta menang bila terwujud dalam pilpres. Arifki beralasan ada kemungkinan basis suara Ganjar dan Prabowo beririsan.

"Jika Prabowo dan Ganjar ini ternyata memiliki pemilih yang sama, maka kesempatan ini tentu dimanfaatkan oleh Koalisi Perubahan atau KIB untuk mendulang suara lebih besar," ucap Arifki.

Dia berpendapat duet maut Prabowo-Ganjar akan sulit terwujud. Ia melihat potensi adu ego saat menentukan siapa yang duduk di posisi capres dan cawapres.

Terlebih lagi, PDIP masih punya kandidat selain Ganjar. Nama Puan Maharani juga masuk bursa capres partai banteng.

"Jika memang pasangan ini bakal direstui oleh Jokowi, tentu tidak mudah dua orang ini menentukan siapa yang bakal menjadi capres dan cawapres," ungkapnya.(han)