Melihat Keserupaan Mobil Esemka dengan Hozon Auto Asal China

Menurut Yannes strategi Esemka yang selalu muncul jelang tahun politik ini justru akan merugikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maklum, sejak awal pabrikan asal Boyolali ini kerap dikaitkan dengan Jokowi. Yannes menduga Esemka sengaja menggunakan strategi melekat dengan sosok Jokowi untuk menggoreng dagangannya agar laku.

Feb 11, 2023 - 18:06
Melihat Keserupaan Mobil Esemka dengan Hozon Auto Asal China

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengkritik Esemka yang baru muncul lagi ke permukaan setahun jelang Pemilu 2024.

Esemka kembali mendapat sorotan usai dipastikan ikut serta dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.

Menurut Yannes strategi Esemka yang selalu muncul jelang tahun politik ini justru akan merugikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maklum, sejak awal pabrikan asal Boyolali ini kerap dikaitkan dengan Jokowi.

Yannes menduga Esemka sengaja menggunakan strategi melekat dengan sosok Jokowi untuk menggoreng dagangannya agar laku.

"Strategi orang-orang di belakang Esemka ini tampaknya cenderung masih mengarah kepada memainkan hype menjelang pemilu untuk menggoreng barang dagangannya yang melekat dengan sosok Pak Jokowi," kata Yannes saat dihubungi, Rabu (8/2).

"Sayang kalau tujuan mereka hanya itu. Kasihan image Pak Presiden nantinya, bisa jadi backfire bagi Pak Jokowi," tambahnya.

Yannes juga menyoroti spekulasi mobil listrik Esemka yang bakal dipamerkan di IIMS nanti diduga sekadar rebadge dari pabrikan asal China, Hozon Auto.

Menurutnya apabila hal ini benar dilakukan, maka Esemka dinilai lepas tanggung jawab.

Pasalnya, visi awal Esemka adalah untuk membangun industri mobil lokal yang melibatkan banyak SMK, UMKM, hingga BUMDes.

"Kalau program Esemka ternyata hanya sekadar rebadge untuk cari cuan, tapi tidak ada tanggung jawab sosialnya terhadap service dan spare part, tidak ada tanggung jawabnya terhadap visi awal Esemka," ujar dia.

Esemka akan Muncul di IIMS

Esemka kembali mencuri perhatian publik usai memastikan tampil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Kabar itu pun memicu perbincangan di tengah masyarakat, pasalnya jenama Esemka seperti sudah hilang ditelan bumi dalam beberapa waktu tahun terakhir.

Sabar Budhi, Juru Bicara PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka/SMK), yang dihubungi beberapa waktu lalu menekankan pihaknya akan buka-bukaan di IIMS yang akan digelar 16-26 Februari.

"Kami akan jawab saat pameran, saya kumpulkan pertanyaannya," kata Sabar.

Sambil menunggu pernyataan resmi Esemka, CNNIndonesia.com bakal mempreteli sejumlah kontroversi Esemka, mulai dari kehadirannya sampai saat ini.

Program vokasi SMK
Esemka pertama kali terendus melalui program vokasi sekolah yang melibatkan empat SMK di Jawa Tengah dan satu SMK di Jawa Timur sebagai perintisnya, yakni SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMK Warga Surakarta, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang, dan SMKN 1 Singosari Malang.

Program ini di bawah kendali Direktorat Pembinaan SMK bidang otomotif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pada 2008, Esemka mulai mengembangkan purwarupa SUV Rajawali dan pada 2010 mulai didirikan PT SMK. Kemudian, muncul Rajawali R2 dan Esemka Bima.

Saat itu, Joko Widodo yang masih menjabat Wali Kota Solo ikut meluncurkan Esemka pada 2012. Esemka Rajawali bahkan sempat digunakan Jokowi sebagai kendaraan dinasnya.

Tak lulus uji emisi
Kementerian Perhubungan menyatakan salah satu mobil Esemka, Rajawali 2, tidak lulus uji emisi yang dilaksanakan 27 Februari 2012. Berdasarkan Surat Keputusan AJ.402/17/6/DJPD/2012 Esemka harus memperbaiki unitnya dan diminta pengujian ulang.

Setelah dua kali dinyatakan gagal, Esemka akhirnya dinyatakan lulus uji emisi oleh Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT Serpong pada Agustus 2012 setelah memperbaiki mesin dan program 'diet' sehingga bobot dari 2,4 ton menjadi 1,2-1,4 ton.

Pesanan membeludak
Jokowi mengklaim Esemka telah menerima lebih dari 6 ribu pesanan, padahal saat itu perusahaan baru bisa memproduksi terbatas 300-400 unit.

Sejumlah pejabat negara menjadi konsumennya, misalnya mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Pikap Bima mobil perdana Esemka
Esemka kemudian melakoni debut di Indonesia melalui pikap Bima yang dijual Rp100 jutaan. Mobil ini pertama diperkenalkan bareng peresmian pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, September 2019.

Saat itu Esemka hanya menyediakan jenis kendaraan komersial ringan. Terdapat dua pilihan mesin untuk Bima, yakni 1.200 cc dan 1.300 cc.

Diproduksi di pabrik senilai Rp600 miliar
Bima dirakit di fasilitas produksi seluas 12.500 meter persegi dan dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi.

Di pabrik tersebut terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan sampai pengetesan.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pabrik tersebut sebesar Rp600 miliar. Kapasitas produksi pabrik mencapai 18 ribu unit per tahun, itu berarti 1.500 unit per bulan atau sekitar 50 unit per hari.

Diduga mobil rebadge asal China
Bima diduga merupakan mobil China bernama Changan Star Truck. Esemka disebut-sebut hanya me-rebadge produk pikap yang sudah dipasarkan di China.

Namun begitu, pemerintah klaim Bima berbeda dengan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen.

Bima terjual 300-an unit sejak 2019
Esemka Bima diklaim terjual sebanyak 300 unit, dan konsumennya dari kalangan pemerintah seperti Kementerian Pertahanan hingga TNI Angkatan Udara.

Influencer tak dapat jatah
Influencer otomotif Fitra Eri harus mengurungkan niatnya memiliki Esemka. Pasalnya, perusahaan menunda produksi Esemka di pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah.

Mobil listrik Esemka
Esemka dikabarkan bakal tampil di IIMS bulan ini. Kehadirannya sekaligus mengumumkan langkah strategis perusahaan ke depan dengan logo barunya.

Bahkan Esemka disebut bakal menampilkan mobil listrik yang diduga hasil rebadge Neta V dari Hozon Auto, perusahaan otomotif asal China. Logo baru Esemka juga disebut menyerupai merek Hozon.

Meredup

Seperti diketahui, Sepanjang sejarah, Esemka memang selalu berkaitan dengan politik dan Jokowi.

Mobil ini sempat digunakan Jokowi dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta saat ikut Pilkada DKI Jakarta 2012.

Pamor Esemka kemudian meredup ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI. Namun, Esemka kembali meroket ketika Jokowi kampanye menjadi Presiden pada 2014.

Dalam sebuah kesempatan, Jokowi membantah memiliki kaitan dengan pabrikan asal Boyolali Jawa Tengah. Meski menjadi sosok yang mengenalkan Esemka ke publik, ia memastikan Esemka bukan urusan pemerintah.

"Urusan saya, urusan apa dengan produksi Esemka? Enggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan penuh oleh swasta," kata Jokowi.(han)