Math Belief

Kita sering mendengar keluhan “matematika sulit, matematika membosankan”. Dalam opini NusaDaily yang berjudul Mulut dan Telinga dan terbit 10 Januari 2023, penulis menyatakan “Pelajaran matematika adalah momok bagi saya. Meskipun saya belajar setengah mati, nilai saya selalu rendah.” Keluhan atau anggapan tersebut merupakah bagian dari math belief.

Feb 15, 2023 - 00:36
Math Belief
Ilustrasi

Oleh Dr. Rahaju, M.Pd. 

Dosen Prodi Pendidikan Matematika

Kita sering mendengar keluhan “matematika sulit, matematika membosankan”. Dalam opini NusaDaily yang berjudul Mulut dan Telinga dan terbit 10 Januari 2023, penulis menyatakan “Pelajaran matematika adalah momok bagi saya. Meskipun saya belajar setengah mati, nilai saya selalu rendah.” Keluhan atau anggapan tersebut merupakah bagian dari math belief.

Math belief bersinonim dengan istilah pendapat, sikap, disposisi, atau persepsi terhadap matematika. Math belief merupakan keyakinan seseorang terhadap matematika. Keyakinan yang bersifat subjektif dan tidak perlu pembenaran formal. Math belief dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: keyakinan tentang matematika, keyakinan tentang pembelajaran matematika, dan keyakinan diri.

Math belief tentang matematika merupakan pandangan terhadap matematika sebagai suatu disiplin ilmu. Keyakinan ini mencakup keyakinan mengenai sifat matematika, sifat tugas matematika, dan hubungan matematika dengan dunia empiris. Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika sering dianggap sebagai ilmu tentang fakta, aturan, rumus, dan prosedur. Karena itu, belajar matematika dianggap belajar tentang aturan yang bersifat kaku, rumus dan prosedur baku yang siap pakai.

Matematika juga dianggap sebagai ilmu hitungan atau komputasi. Pendapat ini disebabkan sebagian besar materi matematika yang dipelajari di sekolah berkaitan dengan operasi bilangan. Masalah-masalah dalam kehidupan banyak yang berkaitan dengan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sebagai contoh: seseorang mempunyai uang sebesar Rp 100.000,00, kemudian dibelanjakan sebesar Rp 75.000,00. Berapakah sisa uang orang tersebut?

Keyakinan tentang tugas-tugas matematika berkaitan dengan bentuk dan penyelesaian masalah matematika. Ada anggapan bahwa masalah matematika merupakan masalah rutin yang diselesaikan dengan rumus dan prosedur baku. Ada pula pendapat bahwa masalah matematika diselesaikan dengan satu cara dan hasil penyelesaian masalah bersifat tunggal atau hanya satu jawaban benar.

Keyakinan mengenai hubungan matematika dengan dunia empiris berkaitan dengan kegunaan matematika. Sebagian orang berpendapat matematika sebatas hitungan angka-angka yang tidak bermakna. Hal ini disebabkan masalah matematika disajikan terlepas dari konteks kegunaan matematika. Sebaliknya, ada yang berpendapat bahwa pengetahuan matematika relevan dengan kebutuhan hidup manusia. Tiada hari tanpa matematika, lingkungan hidup mengandung konsep matematika, dan setiap gerak langkah manusia selalu berhubungan dengan matematika.

Math belief tentang pembelajaran matematika berkaitan dengan sifat belajar dan mengajar matematika. Belajar matematika adalah belajar menghafal merupakan keyakinan belajar matematika yang bersifat negatif. Keyakinan ini berdampak pada cara belajar matematika, yaitu dengan menghafalkan rumus dan prosedur. Keyakinan yang bersifat positif antara lain: belajar matematika adalah belajar menata nalar, membudayakan kolaborasi, dan melatih komunikasi.

Keyakinan tentang pembelajaran matematika juga berkaitan strategi mengajar matematika serta peran guru dan peserta didik. Mengajar matematika lebih banyak dilakukan dengan cara menyajikan pengetahuan siap pakai, bukan melatih peserta didik mengontruksi konsep matematika yang dipelajari. Sebagian besar peserta didik juga menganggap bahwa guru merupakan satu-satunya sumber informasi, kebenaran mutlak ada pada guru. Keyakinan tentang peran peserta didik antara lain: tugas peserta didik adalah meniru hal-hal yang dilakukan guru, misal: penyelesaian masalah yang benar yang sesuai dengan cara guru.

Math belief tentang keyakinan diri berkaitan dengan kepercayaan diri dalam memahami dan menyelesaikan masalah matematika. Seperti dijelaskan pada bagian awal, seseorang berpendapat “Meskipun saya belajar setengah mati, nilai saya selalu rendah”. Ini adalah kepercayaan diri yang bersifat negatif yang berdampak pada kurangnya ketekunan atau usaha menyelesaikan masalah. Seseorang yang mendapatkan nilai tinggi belum tentu memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Keyakinan diri dipengaruhi oleh pengalaman belajar matematika. Peristiwa menyenangkan dan menarik membentuk keyakinan yang bersifat positif. Sebagai contoh, peserta didik yang selalu sukses menyelesaikan masalah dan mendapat pujian guru cenderung mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Sebaliknya, pengalaman tidak menyenangkan mengakibatkan rendahnya kepercayaan diri siswa.

Math belief terbentuk melalui pengalaman belajar matematika yang cukup lama. Ketika keyakinan telah terbentuk, maka berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Pengalaman belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan kinerja matematika. Demikian juga, seseorang yang menganggap matematika penting bagi hidupannya akan berusaha dan tekun dalam mempelajari matematika.

Pengalaman belajar yang tidak menyenangkan membentuk math belief yang bersifat negatif. Keyakinan negatif menurunkan motivasi dan minat belajar matematika. Lebih lanjut, keyakinan yang bersifat negatif menurunkan prestasi belajar matematika dan menyebabkan seseorang semakin menghindar untuk belajar matematika.

Math belief mencakup tiga keyakinan, yaitu keyakinan terhadap matematika sebagai suatu disiplin ilmu, keyakinan terhadap proses pembelajaran matematika, dan kepercayaan diri. Math belief ada yang bersifat positif dan negatif. Akan tetapi, yang sering dieksplorasi dan dibahas adalah keyakinan negatif, sehingga menimbulkan stigma matematika sulit dan tidak menyenangkan.

 

Penulis: Dr. Rahaju, M.Pd.  Dosen Prodi Pendidikan Matematika

Universitas PGRI Kanjuruhan. Tulisan ini disunting oleh Dr. Mu’minin, M.A. Dosen Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP PGRI Jombang dan Anggota PISHI.