Masjid Al Aqsa Diserang Israel, FIFA Bakal Banned Israel?

Israel serang Masjid Al Aqsa, waktunya FIFA banned sepakbola Israel? Untuk diketahui, polisi Israel baru-baru ini telah menyerang Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Palestina, untuk kedua kalinya pada Rabu 5 April 2023 subuh waktu setempat.

Apr 7, 2023 - 17:05
Masjid Al Aqsa Diserang Israel, FIFA Bakal Banned Israel?
Timnas Israel kala berlaga. (Foto: Federasi Sepakbola Israel)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Israel serang Masjid Al Aqsa, waktunya FIFA banned sepakbola Israel? Untuk diketahui, polisi Israel baru-baru ini telah menyerang Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Palestina, untuk kedua kalinya pada Rabu 5 April 2023 subuh waktu setempat.

Menurut laporan Doha News, polisi zionis Israel juga melarang orang lain masuk untuk sholat Subuh. Masih menurut sumber yang sama, pasukan Israel juga menyerang para jemaah yang menjalankan ibadah bulan Ramadhan dan menembak seorang anak.

Menurut kantor berita Palestina, Wafa, setidaknya ada 20 ribu jemaah sedang melakukan sholat tarawih pada larut malam. Ketika itu, polisi Israel menembakkan gas air mata dan peluru baja berlapis karet.

Polisi Israel juga menyerang anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan mencegah mereka merawat orang yang terluka. Dalam sebuah pernyataan, PRCS mengatakan bahwa polisi Israel menembakkan peluru berlapis karet ke ambulans mini mereka saat membawa orang yang terluka.

Melihat aksi brutal polisi Israel terhadap rakyat Palestina, apakah sudah waktunya FIFA banned sepakbola Israel? Rasanya sudah saatnya sepakbola Israel untuk mendapat sanksi dari FIFA agar tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina. Namun sejauh ini, FIFA belum memberi pernyataan apa pun soal hukuman untuk sepakbola Israel.

Sebagai informasi, sebelum insiden penyerangan Masjid Al Aqsa, tentara Israel juga melakukan aksi brutal di final Piala Liga Palestina 2023. Laga itu mempertemukan Balata FC vs Jabal Al Mukabber pada Kamis, 30 Maret 2023.

Saat itu, tentara Israel menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah lapangan serta tribun stadion. Akibat serangan tersebut, sejumlah suporter dan pemain mengalami sesak napas hingga luka-luka.

Bahkan, sejumlah suporter diketahui merupakan anak-anak dan wanita. Setelah itu, berbagai pihak, termasuk Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), mengecam Israel.

“Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mengecam keras serangan yang tidak beralasan dan mengerikan yang dilancarkan oleh pasukan Israel terhadap pemain dan penonton selama pertandingan final Piala Abu Ammar antara Balata FC dan Jabal Al Mukaber di Stadion Internasional Faisal Al Husseini pada Kamis malam,” tulis pernyataan AFC dilansir dari laman resmi AFC.

Namun, AFC tidak meminta FIFA untuk banned sepakbola Israel. Hingga saat ini, FIFA yang dianggap menerapkan standar ganda itu belum memberi hukuman apa pun terhadap sepakbola Israel.

Mengingat beberapa tahun ke belakang tepatnya pada 2015, Federasi Sepakbola Palestina (PFA) pernah mengajukan protes kepada FIFA terkait pesepakbola mereka yang terkena intervensi dan intimidasi dari Israel. Alhasil, Federasi Sepakbola Israel (IFA) berpotensi terkena sanksi dalam kongres FIFA yang diadakan di Zurich, Swiss, pada 29 Mei 2015.

Akan tetapi, Israel dinyatakan batal terkena sanksi ketika kongres FIFA baru saja dimulai. Pasalnya, Presiden PFA, Jibril Rajoub, secara mengejutkan mencabut laporannya kepada FIFA sehingga Israel terlepas dari sanksi.

Sekarang, apakah FIFA akan memberikan sanksi terhadap sepakbola Israel atau hanya terus menutup mata, meski aksi brutal kerap dilancarkan Israel kepada Palestina? Menarik untuk dinantikan.

(roi)