Manajemen Arema Buka Suara Usai Demo Ricuh dan Kantor Dirusak Massa

"Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, Kantor selalu membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania, bahkan beberapa waktu lalu Arema FC juga membuka Crisis Center, kami terbuka untuk berdialog. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," kata Tatang.

Jan 30, 2023 - 01:11
Manajemen Arema Buka Suara Usai Demo Ricuh dan Kantor Dirusak Massa

NUSADAILY.COM – MALANG – Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto dalam rilisnya terkait Kandang Singa atau Kantor Arema yang dirusak massa usai bentrokan terjadi saat demo pada Minggu (29/1).

Manajemen Arema menyesalkan perusakan yang terjadi di kantor Arema FC. Manajemen Arema menjelaskan, kantor tersebut tidak hanya sebagai tempat untuk menjalankan operasional, tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan koordinasi dengan banyak pihak.

"Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, Kantor selalu membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania, bahkan beberapa waktu lalu Arema FC juga membuka Crisis Center, kami terbuka untuk berdialog. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," kata Tatang.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan massa yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu kembali mendatangi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1). Aksi berakhir ricuh.

Massa aksi datang dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP) menuju kantor Arema FC atau Kandang Singa, pukul 12.25 WIB.

Saat tiba, mereka diadang oleh sejumlah penjaga di kantor Arema FC. Bentrokan antara massa aksi demo dan para pengaman di kantor Arema FC pun terjadi. Kedua belah pihak saling pukul.

Sejumlah orang dari massa aksi demo kemudian terpantau melemparkan batu dan cat ke arah kantor Arema FC. Akibatnya, terlihat sejumlah jersey dan manekin merchandise pun berjatuhan tertimpa pecahan kaca.

Massa juga melepas logo Arema FC yang terpasang di kantor itu dan membakarnya langsung di tengah jalan.

Menyikapi terjadinya perusakan tersebut, Arema FC menyerahkan sepenuhnya pengusutan kepada pihak kepolisian.

"Bagi oknum pelaku yang melakukan pengrusakan dan anarkisme agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan pengrusakan bukan karakternya Arema," ucap Tatang.

Tatang berpesan bahwa aspirasi seharusnya dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

"Mari kepada semua pihak, hal-hal terkait Arema kita tempuh bersama melalui jalur musyawarah, berdialog untuk mencapai mufakat," ujar Tatang.

Tatang juga mengatakan Arema berusaha untuk menahan diri dari provokasi yang dilakukan, seperti halnya saat bus Arema FC diserang oleh oknum usai melakoni pertandingan tandang melawan PSS Sleman beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya rombongan bus juga diserang oleh oknum tertentu, kami berusaha untuk menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Tatang.(wok/han)