Makna Waisak bagi Umat Buddha

Waisak sangat penting buat umat Buddha seluruh dunia. Makna Waisak bagi Umat Buddha yakni sebagai bentuk refleksi, perhatian, welas asih di mana menjadi momen untuk merenungkan ajaran Buddha dan mengamalkannya.

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak pada hari ini, tepatnya Minggu (4/6). Waisak merupakan hari untuk merayakan kelahiran Sang Buddha Gautama, bersama dengan pencerahan dan pencapaiannya ke nirwana.

Umat Buddha percaya pada konsep reinkarnasi, bahwa siklus hidup tidak berakhir akibat kematian.

Akan tetapi, dilansir dari Wanderlust Magazine, begitu seseorang mencapai pencerahan atau menemukan kebenaran tentang kehidupan mereka, mereka akan mencapai nirwana setelah kematian.

Waisak sangat penting buat umat Buddha seluruh dunia. Makna Waisak bagi Umat Buddha yakni sebagai bentuk refleksi, perhatian, welas asih di mana menjadi momen untuk merenungkan ajaran Buddha dan mengamalkannya.

Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Waisak mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa hidup dalam kebajikan.

Artinya, mempraktikkan ajaran Buddha lewat perbuatan baik dan bermurah hati.

Lantas apa yang bisa dilakukan di perayaan Waisak?

Implementasi ajaran Buddha bisa dilakukan lewat kunjungan ke kuil atau tempat ibadah, bersedekah, dan menampilkan simbol agama seperti menerbangkan lentera atau mengibarkan bendera.

Ada pula tradisi melepas burung atau hewan lain sebagai simbol pembebasan.

Dikutip dari Straits Times, Waisak juga bisa dirayakan dengan doa dan persembahan berupa lilin dan bunga, memandikan patung Buddha, mendengarkan ajaran para biksu, dan berbagi makanan vegetarian.

Inti dari perayaan Waisak adalah mendorong perdamaian, keharmonisan, pertumbuhan spiritual, dan penegasan nilai serta ajaran agama Buddha.

Di Indonesia, pusat perayaan Waisak ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Tahun ini, Borobudur menyambut para biksu dari berbagai negara di ASEAN yang melakukan ritual thudong dengan berjalan kaki dari Thailand menuju Indonesia.

Sementara di Sri Lanka, Waisak dilihat dari sisi religius dan kegiatan sosial. Ada hari yang didedikasikan untuk doa dan upacara keagamaan. Sementara sisa hari sepanjang minggu dihabiskan untuk kegiatan sosial.

Perayaan Waisak juga terbilang meriah di Nepal. Peziarah mengunjungi Lumbini untuk mengenang kelahiran Sang Buddha.

Namun demikian, perayaan dengan cara apa pun akan tetap bermuara pada makna Waisak bagi umat Buddha, yakni momen merenungkan ajaran sang Buddha dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.(han)