Mahfud Menyebut Setiap Orang Memiliki Identitas Politik
Mahfud menyebut setiap orang memiliki identitas politik. Hal itu boleh digunakan, namun tidak boleh dijadikan untuk merugikan atau bahkan membasmi orang lain
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Mahfud juga memberikan pandangannya soal ceramah politik di masjid.
"Kita kurangi ya (soal politik identitas). Politik identitas itu artinya bukan menghilangkan identitas politik, bahwa Anda orang Jawa itu identitas politik, bahwa Anda orang Islam itu identitas politik," kata Mahfud Md usai acara 'Cangkrukan Bareng Menko Polhukam di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju' yang berlangsung di Hotel Westin, Surabaya, dilansir detikJatim, Selasa (28/2/2023).
Mahfud menyebut setiap orang memiliki identitas politik. Hal itu boleh digunakan, namun tidak boleh dijadikan untuk merugikan atau bahkan membasmi orang lain.
BACA JUGA : Titik Banjir di Jakarta Mulai Berkurang Menjadi 33 RT dan...
"Tidak apa-apa bekerja dengan semangat itu (identitas politik). Tetapi tidak boleh dijadikan identitas politik digunakan untuk membasmi orang lain, (misalnya) pokoknya kalau saya dapat, kamu saya babat. Pokoknya kalau Islam dapat, Kristen saya sikat. Pokoknya kalau Jawa dapat yang tidak Jawa saya bersihkan, nah itu yang namanya politik identitas," katanya.dilansir dari detik.com
Mahfud menyatakan sebuah identitas boleh digunakan untuk semangat kebersamaan serta membangun Indonesia. Bahkan, Mahfud tidak melarang adanya ceramah politik di masjid, asalkan sifatnya inspiratif.
BACA JUGA : Duh! Lalin Tol Jagorawi Arah Bogor Menuju Jakarta Macet...
"Kita ini boleh gunakan identitas diri sebagai semangat tapi untuk bersatu, berbagi peran untuk membangun Indonesia berdasarkan identitas masing-masing. Oleh sebab, itu saya katakan, apakah di masjid boleh ceramah politik? Boleh, boleh tapi politik inspiratif, harus tegakkan keadilan, tegakkan hukum, berantas korupsi, pilih pemimpin yang jujur. Itu politik inspiratif," ungkapnya.(ris)